REL, Jerman — Tim Nasional Jerman akhirnya berhasil mengakhiri rekor tanpa kemenangan mereka dalam tiga pertandingan terakhir setelah mengalahkan Irlandia Utara dengan skor 3-1 di Köln, Jerman. Kemenangan ini didapat melalui perjuangan keras, di mana tim asuhan Julian Nagelsmann sempat dibuat frustasi oleh perlawanan gigih tim tamu.
Awalnya, pertandingan tampak akan berjalan mudah bagi Die Mannschaft. Serge Gnabry membawa Jerman unggul 1-0 pada menit ketujuh dengan penyelesaian yang apik. Namun, kelengahan Gnabry dalam menjaga pertahanan memungkinkan Isaac Price menyamakan kedudukan bagi Irlandia Utara tepat sebelum jeda. Gol ini menjadi pengingat menyakitkan bagi Jerman akan kurangnya penyerang yang bisa menyelesaikan peluang.
Isaac Price, yang dikenal sebagai pemain berbahaya, terus mengancam pertahanan Jerman dengan serangan balik cepat. Selain mencetak satu-satunya gol bagi timnya melalui tendangan voli dari umpan sepak pojok Justin Devenny, Price menunjukkan akurasi umpan yang luar biasa dan menjadi pemimpin dalam lini pertahanan. Penampilannya yang solid membuatnya layak mendapatkan sorotan khusus.
Meskipun pertahanan Jerman secara keseluruhan tidak tampil meyakinkan, Waldemar Anton tampil sebagai sosok yang andal di lini tengah pertahanan. Ia menggunakan postur tingginya untuk menggagalkan serangan balik lawan, dan hampir mencetak gol melalui sundulan yang sayangnya membentur mistar gawang.
BACA JUGA:Los Blancos Paling Layak Juarai Liga Champions
Di lini tengah, Pascal Groß kembali menunjukkan kelasnya. Gelandang berusia 34 tahun ini menjadi "metronom" bagi tim dengan tingkat akurasi operan 95% dari 135 percobaan. Ia juga tak kenal lelah dalam membantu pertahanan, baik di darat maupun di udara, meskipun harus digantikan pada menit ke-66.
Kemenangan Jerman tak lepas dari peran vital para pemain pengganti. Masuknya Nadiem Amiri dan Maximilian Beier pada menit ke-61 menyuntikkan energi yang sangat dibutuhkan. Amiri menjadi pahlawan dengan mencetak gol yang membawa Jerman kembali unggul setelah menerima umpan silang dari David Raum. Ia juga berhasil memenangkan pelanggaran yang berujung pada tendangan bebas indah dari Florian Wirtz. Perubahan ini mengubah jalannya pertandingan dan membuktikan bagaimana substitusi yang tepat bisa menjadi penentu kemenangan.
Di tengah gemerlapnya para pemain pengganti, David Raum menunjukkan performa yang konsisten sepanjang pertandingan. Bek sayap kiri ini menjadi motor serangan Jerman dari sisi kiri. Umpan-umpan silangnya yang berbahaya terus-menerus merepotkan pertahanan Irlandia Utara, dan salah satu umpannya berujung pada gol penentu yang mengembalikan momentum bagi Jerman. Penampilan apik Raum dan Maximilian Mittelstädt membuat Julian Nagelsmann kini memiliki dua opsi bek sayap kiri yang solid.
BACA JUGA:Nigeria Susah Payah Taklukkan Rwanda
Meskipun kemenangan ini tidak datang dengan mudah, tiga poin ini sangat krusial bagi Jerman yang sebelumnya 'terpuruk' setelah dihancurkan Slovakia. Kemenangan ini menjadi semacam keharusan, dan kegagalan bisa saja berujung pada bencana. (*)