Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan jika Kabupaten Banyuasin merupakan sentra ayam petelur terbesar di provinsi ini.
"Sumsel sendiri berada di posisi kedelapan secara nasional dalam produksi telur dengan surplus sekitar 250 ton per bulan," katanya.
Ia menjelaskan, dari 70 peternak ayam petelur yang ada di Banyuasin, 17 di antaranya sudah mengantongi NKV.
"Kita targetkan seluruh peternak dapat tersertifikasi dalam waktu satu bulan. Karena ini momentum bagi para peternak untuk melangkah ke pasar global. Kita optimis sertifikasi ini dapat menjadi pintu masuk produk unggulan Sumsel ke pasar ekspor," pungkasnya. (*)
Kategori :