3. Kandungan kalori
Secara umum, kalori batagor cenderung memiliki lebih banyak dibandingkan dengan kalori siomai. Hal ini karena proses menggoreng makanan akan menambah kandungan kalori dari minyak goreng.
Namun, perbedaan pasti dalam kandungan kalori tergantung pada resep dan ukuran porsi masing-masing hidangan.
Selain itu, bahan tambahan lain, seperti bawang merah goreng, kecap, atau saus juga menambah kandungan kalori dari kedua makanan ini.
4. Kandungan gizi
Kedua makanan ini umumnya sama-sama terbuat dari ikan tenggiri. Ikan tenggiri mengandung asam lemak omega-3, vitamin B12, dan selenium yang baik untuk kesehatan.
Akan tetapi, kandungan zat gizi siomai jauh lebih kaya karena disajikan dengan tambahan kubis, kentang, pare, dan telur.
Protein yang Anda dapat tidak hanya dari ikan saja, tapi juga dari sayur dan telur.
Mana yang lebih sehat?
Siomay bisa dikatakan lebih sehat daripada batagor. Hal ini karena siomay diproses dengan cara dikukus, sedangkan batagor digoreng.
Pasalnya, proses penggorengan dapat menambah jumlah lemak dan kalori dalam hidangan.
Harvard School of Public Health menyebutkan bahwa konsumsi makanan yang digoreng dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes dan penyakit jantung.
Ini disebabkan oleh kandungan lemak trans yang bisa menyumbat pembuluh darah sekitar jantung, menaikkan berat badan, dan meningkatkan risiko peradangan pada tubuh.
Selain itu, kandungan protein dan serat siomai jauh lebih kaya karena tambahan kubis, kentang, pare, dan telur.
Menurut Data Konsumsi Pangan Indonesia, kubis, kentang, dan pare mengandung kalium, kalsium, serat, fosfor, zat besi, tembaga, vitamin B, dan vitamin C.
Dengan mengonsumsi siomai, Anda membantu memenuhi kebutuhan mineral, protein, dan vitamin di dalam tubuh.