Telkom University – peringkat dunia 351–400
Universitas Hasanuddin (Unhas) – peringkat dunia 401–500
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) – peringkat dunia 401–500
Capaian ini menegaskan bahwa kualitas riset dan inovasi kampus Indonesia tidak kalah dengan universitas kelas dunia lainnya.
Metodologi THE Rankings 2026
Times Higher Education menilai universitas melalui tiga tahap utama:
Input (19%) – meliputi besarnya dana riset interdisipliner dan jumlah staf akademik.
Proses (16%) – menilai dukungan kampus terhadap penelitian lintas disiplin, termasuk fasilitas dan kebijakan akademik.
Output (65%) – bobot terbesar, menilai publikasi interdisipliner, dampak sitasi global, dan reputasi riset di kancah internasional.
Dengan dominasi penilaian pada output, kualitas riset dan publikasi internasional menjadi kunci utama kampus Indonesia dalam menembus peringkat bergengsi ini.
Pentingnya Sains Interdisipliner untuk Indonesia
Sains interdisipliner menjadi fondasi penguatan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) yang sangat penting bagi pembangunan bangsa. Melalui kolaborasi lintas ilmu, peluang lahirnya inovasi baru terbuka lebar—mulai dari teknologi kesehatan, energi terbarukan, hingga kecerdasan buatan.
BACA JUGA:OPD Empat Lawang Bersihkan Pasar Pulau Emas
BACA JUGA:Wujud Pelayanan Prima di Titik Rawan Kemacetan
Keberhasilan 11 kampus Indonesia dalam Top 500 dunia ini membuktikan bahwa pendidikan tinggi nasional semakin siap mencetak generasi peneliti, ilmuwan, dan inovator unggul yang mampu bersaing di panggung global.