RAKYATEMPATLAWANG.- Musim hujan telah tiba, dan bersamanya muncul pula berbagai mitos tentang air yang turun dari langit.
Salah satu pernyataan yang sering terdengar adalah bahwa air hujan adalah air murni yang baik untuk kulit dan rambut manusia.
Tetapi, benarkah hal ini hanya mitos belaka?
Dikutip dari sumber yang dipercaya, ternyata kebenaran tentang air hujan tidak sesederhana yang kita bayangkan.
Air hujan tidak selalu bersih seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh udara yang telah tercemar oleh berbagai polutan, mulai dari emisi kendaraan, asap pabrik, hingga gas anonim yang secara terus-menerus mengotorinya.
Selain itu, air hujan juga mengandung senyawa-senyawa berbahaya seperti sulfur dioksida dan nitrogen dioksida. Jika digunakan untuk mandi, senyawa-senyawa ini dapat berpotensi merusak kulit dan rambut.
Para ahli kulit menegaskan bahwa anggapan bahwa air hujan baik untuk kulit hanyalah mitos belaka.
Mandi dengan air hujan mungkin memberikan efek rileks, namun jika tidak segera dibersihkan dengan benar, bisa menyebabkan infeksi pada kulit.
Selain itu, air hujan juga tidak baik untuk rambut. Kandungan pH yang tinggi dalam air hujan dapat menyebabkan iritasi pada kulit kepala dan merusak kutikula pada batang rambut, membuatnya kasar dan kering.
Oleh karena itu, jika terkena air hujan, disarankan untuk segera membilasnya sesegera mungkin setelah sampai di rumah.
Bersihkan tubuh dengan sabun untuk menghilangkan kotoran dan senyawa berbahaya yang terbawa oleh air hujan.
Selanjutnya, lakukan perawatan kulit dan rambut secara rutin untuk memastikan kelembaban dan kesehatan kulit serta rambut tetap terjaga.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meskipun mitos tentang kebaikan air hujan mungkin tersebar luas, faktanya air hujan bisa jadi tidak sebersih dan sesegar yang kita bayangkan.
Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat terhadap dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh air hujan bagi kulit dan rambut kita.***