REL, Palembang - Nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Maret 2024 mengalami kenaikan sebesar 2,97 persen dibanding bulan sebelumnya, menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel.
Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, mengonfirmasi bahwa NTP mencapai 111,88 persen pada bulan tersebut.
Menurut Wahyu, kenaikan NTP tersebut dipicu oleh pertumbuhan positif dalam beberapa subsektor pertanian, termasuk hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Meskipun demikian, terdapat penurunan pada subsektor tanaman pangan dan sektor perikanan.
Selain itu, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) juga menunjukkan kenaikan sebesar 1,21 persen, mencerminkan meningkatnya daya beli masyarakat. Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) juga naik signifikan sebesar 3,89 persen.
BACA JUGA:Program Adhyaksa Peduli Anak Umang Sukses Tekan Inflasi
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Buka Musrenbang RPJPD 2025-2045
Namun, data BPS juga mencatat adanya inflasi pada Maret 2024, meskipun dalam tingkat yang terkendali. Inflasi month-to-month (m-to-m) tercatat sebesar 0,25 persen, sedangkan year-on-year (YoY) mencapai 3,24 persen. Limapuluh persen dari inflasi tersebut disumbang oleh lima komoditas utama, termasuk daging ayam ras dan telur ayam ras.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumsel, Supriono, menekankan pentingnya kerja sama antara BPS dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam memantau dan mengumpulkan data yang akurat untuk kebijakan pembangunan yang lebih efektif.
Dengan demikian, diharapkan proyek-proyek strategis dapat lebih tepat sasaran dan dapat merespons kebutuhan masyarakat dengan lebih baik. (*)