REL, Lahat - Kabupaten Lahat di Sumatera Selatan kembali memasuki periode pancaroba yang ditandai dengan perubahan cuaca yang tidak menentu.
Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat Lahat mengalami fluktuasi cuaca antara hujan deras dan terik matahari yang menyengat, terutama pada siang hari.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lahat, Drs H Ali Afandi, musim pancaroba ini merupakan masa peralihan antara musim hujan dan kemarau.
"Saat ini masih masa transisi musim penghujan menuju kemarau. Perubahan cuaca yang tidak menentu, angin kencang, dan curah hujan tinggi diselingi dengan panas terik matahari adalah ciri khas dari musim pancaroba," ujar Ali Afandi.
BACA JUGA:Tragedi Tol Terpeka: Mobil Kijang Hangus Terbakar
BACA JUGA:Ditinggal Pergi ke Pasar, 1 Rumah Nyaris Ludes Terbakar
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lahat, Ananta ST MT, menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi cuaca ekstrem selama periode pancaroba ini.
"Fenomena ini terjadi setiap tahun dan merupakan kondisi yang wajar. Namun, masyarakat perlu waspada terhadap hujan lebat dengan durasi singkat yang bisa disertai petir dan angin kencang," ungkap Ananta.
Meskipun puncak musim hujan telah terlewati di sebagian wilayah, khususnya di Lahat, Ananta mengingatkan bahwa peralihan musim masih berlangsung hingga Maret hingga April.
Oleh karena itu, antisipasi dini dan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca menjadi kunci untuk menghadapi fenomena alam ini dengan lebih baik.
BACA JUGA:Jalan Poros Tebing Tinggi-Pendopo Rusak Parah
BACA JUGA:Pantauan Arus Lalulintas di Wilayah Kabupaten Empat Lawang Ramai Namun Lancar
Warga Kabupaten Lahat diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca dari sumber yang terpercaya.
Siap melakukan langkah-langkah pencegahan saat terjadi cuaca ekstrem.
Dengan meningkatnya kesadaran dan kewaspadaan masyarakat.