Bagian dalam telinga yang rusak tidak dapat mengirimkan sinyal ke otak sebagaimana mestinya.
Alhasil, sinyal yang diberikan ke otak menjadi bertentangan yang kemudian menimbulkan pusing, vertigo, hingga mual.
5. Infeksi pencernaan
Infeksi di pencernaan, seperti muntaber, dapat menyebabkan Anda merasa pusing dan mual.
Dua gejala ini muncul karena kuman penyebab penyakit (virus, bakteri, atau parasit) merusak saluran pencernaan hingga membuatnya meradang.
Sementara sistem imun bekerja melawan infeksi, peradangan yang dihasilkannya bisa menyebabkan mual.
Mual dan muntah parah secara terus-menerus pada akhirnya dapat menimbulkan pusing karena tubuh mengalami dehidrasi.
6. Masalah psikologis
Pusing dan mual dapat menjadi gejala dari berbagai masalah psikologis, seperti stres, gangguan cemas, atau serangan panik.
Hal ini diyakini karena bagian otak yang berperan dalam menimbulkan kedua gejala tersebut, berinteraksi dengan area otak yang bertanggung jawab atas masalah psikologis.
Dengan demikian, keduanya bisa terjadi ketika Anda mengalami stres atau gangguan cemas.
7. Konsumsi alkohol
Mengonsumsi terlalu banyak alkohol dapat menimbulkan pusing yang sering disertai dengan rasa mual.
Pasalnya, alkohol yang Anda konsumsi dapat menipiskan darah Anda, yang dapat mengubah keseimbangan cairan di telinga bagian dalam.
8. Obat-obatan tertentu
Tidak hanya alkohol, mengonsumsi obat-obatan tertentu pun bisa menimbulkan efek samping berupa pusing dan mual, terutama bila obat tersebut memengaruhi fungsi otak.