Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Hapus Dikotomi Negeri-Swasta, Semua Sekolah Layak Dihargai

Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Hapus Dikotomi Negeri-Swasta, Semua Sekolah Layak Dihargai-ist/net-

Rel, Bacakoran.co – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan pernyataan tegas terkait stigma negatif terhadap sekolah swasta. 

Ia menekankan pentingnya masyarakat menghentikan pandangan seolah-olah sekolah swasta bukan tempat pendidikan yang sesungguhnya.

"Problemnya masyarakat sekarang ini seakan-akan kalau sekolah di swasta itu ndak sekolah. Gitu loh," ujar Abdul Mu’ti dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/7/2025).

Pernyataan tersebut muncul seiring dengan pelaksanaan sistem penerimaan murid baru (SPMB) yang kerap membagi siswa antara sekolah negeri dan swasta. 

BACA JUGA:iPhone Murah dan Berkualitas 2025: Dari iPhone 6 sampai XR Mulai Rp1,5 Juta

BACA JUGA:Bikin Kaget! Galaxy Tab A9 Plus Punya Fitur Mirip Laptop, Harganya Cuma Segini

Sayangnya, banyak pihak masih menganggap siswa yang masuk sekolah swasta adalah mereka yang "gagal" atau "buangan" dari sekolah negeri.

Sekolah Swasta Juga Dapat Akses Pemerintah

Abdul Mu’ti menegaskan bahwa kapasitas sekolah negeri terbatas dan tidak mungkin menampung seluruh siswa dalam kategori wajib belajar. Oleh karena itu, sejak awal, pemerintah telah mengarahkan siswa yang tidak diterima di sekolah negeri untuk mendaftar ke sekolah swasta, dengan dukungan dari pemerintah.

"Sejak awal, peraturan menteri mengarahkan yang tidak diterima di negeri bisa belajar di swasta dan dibantu pemerintah," tegasnya.

Di berbagai daerah seperti Semarang, Tangerang Selatan, hingga Denpasar, pelaksanaan SPMB sudah diselaraskan antara sekolah negeri dan swasta. Bahkan, beberapa pemerintah daerah telah mengalokasikan bantuan dana pendidikan untuk siswa di sekolah swasta.

Swasta Bukan Sekolah Kelas Dua

Mu’ti berharap masyarakat dapat lebih objektif dalam menilai kualitas sekolah, baik negeri maupun swasta. Menurutnya, kualitas pendidikan tidak ditentukan oleh status sekolah, tetapi oleh proses pembelajaran, manajemen sekolah, dan tenaga pengajar yang kompeten.

"Tolong dipahami sejak awal, SPMB ini memang diarahkan agar para murid tidak hanya belajar di sekolah negeri, tapi juga di sekolah swasta. Semua sama-sama penting," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan