REL, Palembang - Alex Noerdin, mantan Gubernur Sumatera Selatan yang menjabat dari tahun 2008 hingga 2018, kembali menjadi sorotan sebagai tokoh sentral dalam dinamika politik lokal.
Dikenal sebagai "King Maker," Alex Noerdin telah membuktikan pengaruhnya yang signifikan dengan banyaknya calon gubernur yang berziarah kepadanya untuk mendapatkan dukungan.
Fenomena ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemain kunci dalam peta politik di Bumi Sriwijaya.
Baru-baru ini, Mawardi Yahya-Harnojoyo dan Syahrial Oesman, dua tokoh yang berambisi untuk menduduki kursi gubernur, terlihat mengunjungi Alex Noerdin.
BACA JUGA:WBP Ikuti Ujian Praktik di Lapas Empat Lawang
BACA JUGA:Jalan Poros Mulai Diperbaiki Sementara
Lury Elza Alex, putri bungsu Alex Noerdin, mengakui bahwa ayahnya memang memiliki peran penting dalam membentuk masa depan politik Sumatera Selatan.
"Beliau memang bisa dianggap sebagai king maker di Sumsel. Banyak calon yang datang ingin menemui beliau, yang masih dianggap sebagai figur yang berhasil memajukan Sumsel selama 10 tahun menjabat sebagai gubernur," ujar Lury.
Selama masa jabatannya, Alex Noerdin tidak hanya berpartisipasi dalam empat Pilkada, tetapi juga menjadi pelopor program sekolah dan berobat gratis yang meninggalkan kesan mendalam di hati masyarakat.
Meskipun menghadapi kriminalisasi, karya dan warisan yang ia tinggalkan sebagai kepala daerah memiliki dampak yang konkret dan berkelanjutan.
"Masih banyak pihak yang militan ke Pak Alex karena pemerataan pembangunan di Sumsel yang beliau lakukan selama menjabat gubernur selama 10 tahun," ungkap Lury.
Menanggapi foto yang beredar tentang kunjungan tim MAHAR ke Lapas Pakjo, Lury menyatakan bahwa itu hanyalah silaturahmi biasa di bulan Syawal setelah Lebaran. Ia menyerahkan kepada masyarakat untuk menafsirkan tendensi politik dari pertemuan tersebut. (*)