REL, Sumatera utara - Senin (29/4/2024) – Kejadian tragis mengguncang keamanan di Simpang Tangsi, Jalan Sudirman, Kecamatan Lubuk Pakam, ketika seorang pria bernama Reza Fahlevi (25) menganiaya sejumlah mahasiswa yang hendak melakukan aksi di Polresta Deli Serdang. Insiden ini memicu kecaman luas dari masyarakat setempat dan menarik perhatian pihak berwenang.
Menurut Kombes Raphael Sandhy Cahya Priambodo, Kapolresta Deli Serdang, penganiayaan itu terjadi pada Senin lalu. Tindakan tersebut dengan cepat diikuti oleh penangkapan Reza tak lama setelah kejadian di simpang Pantai Labu, Kecamatan Lubuk Pakam.
"Polresta Deli Serdang telah mengamankan pelaku penganiayaan terhadap mahasiswa di Simpang Tangsi yang hendak melaksanakan unjukrasa di Polresta Deli Serdang," ujar Raphael pada Kamis (2/5).
Informasi yang diterima pihak kepolisian mengindikasikan adanya penyerangan terhadap sejumlah mahasiswa. Petugas segera merespons dan menuju lokasi kejadian untuk memverifikasi informasi tersebut.
BACA JUGA:Perampok Tewas Dihajar Massa Setelah Aksinya Dipergoki di Cianjur
Saat petugas tiba di lokasi, mereka menemukan sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka. Korban-korban tersebut, antara lain Iskandar Muda Harahap (27), Muhamad Tahan (26), dan Rahmansyah Putra Sirait (34), mengalami luka memar di pelipis, bibir, mata, dan tangan.
"Pelaku mengakui melakukan penganiayaan terhadap mahasiswa," ungkap Raphael.
Meskipun pelaku telah mengakui perbuatannya, pihak kepolisian masih menyelidiki motif di balik penganiayaan tersebut. Sebelum kejadian, terdapat cekcok antara sejumlah individu dengan para mahasiswa.
Pelaku, yang awalnya hanya seorang penonton di tengah keramaian Simpang Tangsi, terlibat langsung saat perdebatan dan keributan pecah antara mahasiswa dan pihak lain. Dia turun dari sepeda motornya dan ikut menganiaya mahasiswa tersebut sebelum akhirnya melarikan diri dari lokasi kejadian.
BACA JUGA:Mafia Ganja Terbongkar: Oknum Polisi Ditangkap Membawa 141 Kilogram Ganja di Sumatera Barat
"Masih kami cari motifnya. Dari hasil interogasi terduga pelaku, awalnya dia hanya ikut-ikutan melihat keramaian di Simpang Tangsi. Kemudian, ketika terjadi perdebatan dan keributan antara mahasiswa dan pihak lain, pelaku turun dari sepeda motornya dan ikut terlibat dalam penganiayaan.
Setelah melakukan penganiayaan, pelaku kemudian meninggalkan lokasi kejadian," jelas Raphael.
Kejadian ini memicu reaksi keras dari masyarakat, dengan panggilan untuk keadilan dan tindakan tegas terhadap pelaku. Sementara pihak berwenang terus berupaya memastikan bahwa penegakan hukum dilakukan dengan adil dan transparan demi keadilan bagi para korban yang menjadi sasaran tindakan kekerasan tersebut.*
BACA JUGA:Mahasiswa UI Divonis Seumur Hidup atas Pembunuhan Rekan Sekampus