REL,EMOATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID -DENPASAR - Motif pembunuhan yang dilakukan anak buah kapal (ABK) KM 507 Bandar Nelayan, Anjas Purnama, asal Kota Banjar, Jawa Barat, Sabtu (4/5) lalu akhirnya terungkap.
Pemuda 23 tahun ini tega membunuh mak-mak asal Jember, Jawa Timur, bernama Fatimah, 47, karena emosi setelah korban menagih bayaran wikwik kali ketiga.
“Tersangka mengaku sudah tidak punya uang lagi, mau pulang, tetapi korban tidak terima, tetap meminta bayaran.
BACA JUGA:Warga Desa Karang Raja Terkejut dengan Penemuan Mayat Membusuk di Basecamp Pertamina Muara Enim
Kalau tidak mau membayar jasa layanan (wikwik), korban mengancam akan berteriak,” ujar Kapolresta Denpasar Kombes Wisnu Prabowo didampingi Wakapolresta AKBP Bayu Sutha Sarthana dan Kapolsek Densel AKP Komang Agus Dharmayana, Minggu (5/5).
Menurut Kombes Wisnu Prabowo, kejadian bermula ketika tersangka Anjas Purnama keluar dari kapal bersama teman-temannya untuk ngopi bareng di warung, Jumat (3/5) pukul 10.00 WITA.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi dan Tenaga Kerja di Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I-2024
Pada pukul 12.00 WITA, tersangka pergi ke taman menuju Patung Naga, dekat pintu masuk Pelabuhan Benoa.
Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), tersangka mengunggah aplikasi MiChat untuk mencari teman kencan yang bersedia diajak wikwik.
Akhirnya tersangka menemukan akun Fatimah yang bersedia menerima upah Rp 200 ribu sekali kencan wikwik.
BACA JUGA:Warga Desa Karang Raja Terkejut dengan Penemuan Mayat Membusuk di Basecamp Pertamina Muara Enim
Setelah korban share lokasi kencan, tersangka kemudian menuju ke TKP di Jalan Raya Pemogan Gang Taman, Banjar Sakah, Desa Pemogan, Denpasar Selatan.
Pada pukul 14.00 WITA, tersangka tiba di TKP dan bertemu korban.
Tersangka pun meminta untuk bermain wikwik secara santai, tidak terburu-buru dan disanggupi korban asal bayarannya naik menjadi Rp 300 ribu.
BACA JUGA:Jual Narkoba, Mahasiswa ini Ditangkap Polisi Saat Menunggu Pembeli