REL, Solo - Pelatih tim nasional (timnas) Mali U-17, Soumaila Coulibaly, menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan wasit Gustavo Tejera dalam laga babak semifinal kontra Prancis di Stadion Manahan, Kota Solo, Selasa (28/11/2023). Coulibaly menilai kartu merah yang diberikan kepada pemain Mali, Souleymane Sanogo, seharusnya sebatas kartu kuning.
Meski kecewa dengan keputusan wasit, Coulibaly menegaskan bahwa timnya tampil baik dalam pertandingan tersebut, terutama di babak pertama. Meskipun harus bermain dengan 10 pemain di babak kedua, anak asuhnya tetap memberikan penampilan memuaskan.
"Saya pikir kami tidak beruntung karena wasit. Seharusnya bukan kartu merah, tetapi kartu kuning. Kami memainkan pertandingan yang baik. Yang penting adalah kualitas permainan ini. Terlepas dari hasilnya kami senang, secara keseluruhan permainan berjalan baik," ujar Coulibaly dalam sesi konferensi pers pasca pertandingan.
Meskipun kalah 1-2, Coulibaly tetap bangga dengan permainan anak asuhnya, terutama mengingat mereka harus bermain dengan 10 pemain melawan Prancis. "Saya sangat bangga dengan para pemain saya. Mungkin kami tidak masuk ke final, tetapi kami sangat bangga terhadap para pemain," tambahnya.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Perpanjang Kontrak Bersyarat
Coulibaly juga menyampaikan terima kasih kepada penonton Indonesia yang memberikan dukungan selama pertandingan. "Kami tahu Indonesia mendukung kami. Terimakasih banyak. Saya harap Indonesia tetap bertumbuh dengan sepakbolanya," ucapnya.
Menjelang pertandingan perebutan peringkat ketiga melawan Argentina, Coulibaly menyatakan semangat timnya. Meskipun bukan laga final, mereka berusaha untuk meraih peringkat ketiga. "Kami sebenarnya pantas di final, tetapi Tuhan memutuskan yang terbaik. Kami tetap berusaha menang menjadi peringkat ketiga," tandasnya.
Pertandingan perebutan peringkat ketiga antara Timnas Mali U-17 dan Argentina akan berlangsung di Stadion Manahan pada Jumat (1/12/2023). (*)