REL,MPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID - Tarian Erai-Erai merupakan salah satu warisan budaya yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah etnik Lematang.
Daerah sentra atau asal tarian ini adalah eks marga Gumay Lembak, eks marga Puntang Suka Merapi, eks marga Pasirah IV Manggulyang, dan kemudian menyebar ke beberapa daerah di wilayah Kabupaten Lahat.
Tarian Erai-Erai memiliki makna yang mendalam.
Tari ini menggambarkan kegembiraan saat panen padi tiba.
Nama Erai-Erai dalam tarian ini memiliki arti serai serumpun, yang melambangkan bahwa meskipun bercerai-berai, namun tetap satu dalam ikatan yang kuat.
BACA JUGA:Pesona Tersembunyi Pacitan, Surga Kecil di Ujung Selatan Jawa Timur
Popularitas Tari Erai-Erai mulai meroket sejak tahun 1950-an ketika beberapa instrumen musik akustik seperti biola dan akordion mulai meramaikan wilayah Kabupaten Lahat.
Sebelumnya, tarian ini hanya diiringi oleh instrumen musik gambus dan perkusi.
Salah satu ciri khas Tari Erai-Erai adalah syairnya, yang terdiri dari kata-kata seperti 'Umak ooh Umak' dan 'Oi Kakang Tulah'.
Syair ini menjadi pengiring yang memperkuat makna dan keindahan tarian ini.
BACA JUGA:9 Cara Mengatasi Kesepian agar Hidup Penuh Semangat
Penari Tari Erai-Erai mengenakan busana yang khas.
Mereka mengenakan Baju Kurung Panjang, kain tumpal perahu, pending, anting-aning, serta beragam aksesoris penunjang lainnya.
BACA JUGA:Nova Liana Gadis Dusun Asal Empat Lawang Pemenang Miss Mega Bintang Indonesia 2024
Kombinasi busana yang indah ini menambah pesona tarian tradisional ini saat dipentaskan.