REL, Muara Enim – Banjir yang melanda empat desa di Muara Enim, Sumatera Selatan, pada Kamis (24/5/2024) telah menyebabkan ribuan warga terdampak.
Banjir ini terjadi akibat Sungai Enim yang meluap setelah tidak mampu menampung debit air hujan dengan intensitas tinggi yang turun dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, desa-desa yang terdampak banjir meliputi Desa Keban Agung (Kelurahan Pasar Tanjung Enim), Desa Darmo, Desa Lingga, dan Desa Tegarejo (Kelurahan Tanjung Selatan).
Keempat desa ini masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim.
BACA JUGA:Pelayanan Paspor 4.000 CJH Sumsel - Babel, Tuntas!
BACA JUGA:Barcelona Resmi Tunjuk Hansi Flick Sebagai Pelatih Baru
"Tim petugas gabungan di lapangan melaporkan bahwa kondisi terkini banjir memiliki ketinggian muka air sekitar 40 centimeter hingga 2 meter," ujar Abdul Muhari.
Data sementara dari BNPB menunjukkan bahwa sebanyak 6.605 orang warga terdampak banjir tersebut.
Selain itu, banjir ini telah merendam setidaknya 1.237 unit rumah dan beberapa akses jalan tidak bisa dilintasi kendaraan.
Situasi ini menyebabkan kesulitan bagi warga dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA:Manfaatkan Keahlian dan Teknologi, IWAPI Siap Bersinergi dengan Program Pemkot Pagaralam
BACA JUGA:Cek dan Tinjau Titik Kunjungan Presiden RI
Sebagai respons terhadap bencana ini, tim gabungan yang terdiri atas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, dan Basarnas daerah setempat telah bersiaga di lokasi bencana. Puluhan personel tim gabungan ini dilengkapi dengan beberapa unit perahu karet untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir.
Untuk membantu para korban, Posko Penanganan Darurat telah didirikan di halaman Masjid As Sada, Kelurahan Pasar Tanjung, Kecamatan Lawang Kidul.
Melalui posko ini, tim gabungan mulai memberikan bantuan logistik berupa makanan dan kebutuhan lainnya bagi para korban banjir.