REL, London - Rasa pahit kekalahan masih menyelimuti Arsenal setelah gagal meraih gelar Premier League untuk kedua kalinya berturut-turut.
Namun, di balik kekecewaan tersebut, tekad bangkit sudah membara di hati para petinggi klub.
Direktur olahraga Arsenal, Edu Gaspar, mengungkapkan ambisi besar mereka untuk memperkuat tim di musim panas ini.
Sejak Januari lalu, Edu dan timnya telah merancang strategi transfer yang matang dan ambisius.
BACA JUGA:Mason Greenwood Diperebutkan Klub Eropa
BACA JUGA:Kiprit: Musim Terbaik, Tantangan Baru, dan Semangat Tak Padam
Lebih dari 180 halaman laporan telah disusun untuk setiap pemain incaran, mencerminkan ketelitian dan keseriusan mereka dalam membangun tim yang kompetitif.
"Kami tidak bisa merekrut pemain asal-asalan," tegas Edu kepada media Brasil Estadao. "Proses ini membutuhkan waktu dan pertimbangan yang matang. Setiap aspek pemain, mulai dari fisik, teknik, mental, hingga pengalaman dan kemampuan adaptasi, kami pelajari dengan detail."
Target utama Arsenal adalah mempersempit jarak dengan sang juara, Manchester City. Kegagalan musim ini menjadi cambuk untuk bergerak lebih cepat dan cerdas di bursa transfer.
"Kami telah menganalisis kelemahan kami, di mana kami bisa berbenah, dan di mana kami perlu berinvestasi," jelas Edu.
BACA JUGA:Komando MAHAR Resmi Dilantik
BACA JUGA:Sriwijaya Expo 2024 Resmi Ditutup
"Dan dari situlah kami mulai mencari nama-nama baru. Semua ini sudah kami bahas sejak Januari. Ini bukan keputusan saya atau Mikel Arteta semata, melainkan keputusan seluruh tim."
Meskipun kecewa dengan hasil akhir, Edu tetap bangga dengan kerja keras semua pihak di Arsenal. Musim ini, mereka berhasil mengumpulkan satu poin lebih banyak dibandingkan tim legendaris "The Invincibles".
"Perasaan ini campur aduk," ungkap Edu. "Di satu sisi, kami merasa telah melakukan segalanya dengan sangat baik, mulai dari rekrutmen, perpanjangan kontrak, hingga pencapaian target. Mikel telah melakukan pekerjaan luar biasa. Kami telah berusaha maksimal, namun hasilnya belum cukup. Ada rasa frustrasi, tapi di sisi lain, kami juga yakin bahwa prosesnya sudah berjalan dengan tepat."