Menelisik Sejarah dan Misteri Nusantara! Portugis Sudah Masuk Dalam Peta Orang Jawa, Kok Bisa?

Selasa 04 Jun 2024 - 20:45 WIB
Reporter : Reri Afrian
Editor : Edo

Menurut Profesor Oliver militer India dan China memiliki sedikit tradisi tentang berlayar kapal-kapal mereka hanya digunakan untuk menyusuri pantai dan sungai Bahkan dalam hal hubungan perdagangan melalui laut antara indonesia-china juga antara Cina India Selatan serta Persia.

BACA JUGA:Diduga Pelatih Tari Cabuli Siswa SMA, Korban Sesama Jenis!

Pada abad ke-5 dan ke-7 terdapat indikasi bahwa bangsa Cina hanya mengenal pengiriman barang oleh bangsa Indonesia. 

Orang-orang Cina baru bisa membuat kapal untuk mengarungi lautan sekitar abad ke-10 ketika masa dinasti song Hai dinasti song adalah salah satu dinasti yang memerintah di Tiongkok antara tahun 960 sampai dengan tahun 1279 sebelum Tiongkok diinvasi oleh bangsa Mongol.

Dinasti ini menggantikan periode lima dinasti dan 10 negara serta setelah kejatuhannya digantikan oleh dinasti Yuan Dynasty ini merupakan pemerintahan pertama di dunia yang mencetak uang kertas dan merupakan dinasti Tiongkok pertama yang mendirikan angkatan laut.

Saat kita membaca sejarah tentang masuknya Hindu ke Indonesia diperkirakan sekitar awal abad ke-4 ditandai dengan berdirinya Kerajaan Kutai dan Tarumanegara yang bercorak.

BACA JUGA:PJ Bupati Lahat Berikan Penghargaan pada Anak-Anak Berprestasi dalam Gebyar Tari Erai-erai

Saya teori tentang masuknya agama Hindu ke Indonesia terdapat beberapa teori diantaranya adalah teori Brahmana ksatria Waisya Sudra dan juga Arus Balik jika kita melihat kebudayaan India kita akan mengetahui bahwa di India para masyarakatnya bukanlah orang-orang yang terbiasa dengan lautan.

Hal ini dapat kita lihat dari cerita dalam Epik Ramayana kala itu ketika Ramadan tentaranya hendak ke Alengka yaitu Sri Lanka untuk menyeberang ke Sri Lanka ramma memilih untuk membuat jembatan dari pada membuat kapal.

Hal ini dikarenakan orang-orang India menganggap semakin tinggi suatu tempat maka akan semakin Suci tempat tersebut sehingga mereka menganggap gunung adalah tempat yang suci yaitu tempatnya para dewa sedangkan lautan merupakan tempatnya para jin.

BACA JUGA:Tragis! Pemilik Objek Wisata Terkemuka Ditusuk Hingga Tewas oleh Mantan Suami Manajer RS An-Nissa di Bengkulu

Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan seharusnya orang-orang Indonesia membawa orang-orang India untuk mengarungi lautan hingga sampai di Indonesia karena Cina dan India yang mayoritas beragama Hindu dan Budha belum terbiasa mengarungi lautan seperti yang kita ketahui saat itu mereka masih bergantung pada Indonesia untuk berdagang melalui rute laut.

Hal ini dapat kita dasari dari perkataan pontjo Sutowo dalam mengomentari buku karya Robert dekrit yang mengatakan pelaut-pelaut Nusantara telah menaklukkan banyak Samudra Jauh sebelum bangsa Eropa Arab dan Cina bahkan pada abad ke-5 dan ke-7 para pedagang Cina bergantung pada pelaut Nusantara.

Tidak hanya itu salah satu teori juga mengatakan bahwa yang membangun jalur sutra versi laut sebenarnya bukanlah orang-orang Cina maupun India melainkan orang-orang dari Indonesia bahkan menurut George F aurani bahwa orang Arab sudah mengarungi lautan lautan sekitar India sejak sebelum masehi tetapi keberadaan mereka terlambat jika dibanding para player nusantara yang memiliki kapal dan sistem navigasi yang lebih baik.

BACA JUGA:Misteri di Balik Hari Kiamat, Sebuah Pengantar ke Akhir Zaman

Dia juga mengatakan bahwa bentuk kapal dari nusantara adalah bentuk kapal yang paling berpengaruh di seluruh dunia karena saat itu India merupakan tempat bertemu para pedagang dari Persia Arab Yaman Mesir Mesopotamia dan sebagainya dari sinilah kelak bentuk kapal Nusantara ditiru oleh para pelaut Eropa dari catatan orang Mesir kuno mereka mendapatkan beberapa komoditas seperti rempah-rempah cendana cengkeh emas dan lain sebagainya dari sebuah negeri yang belum diketahui.

Kategori :