REL , Nusa Tenggara Timur - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO) telah menetapkan Desa Kaliuda di Kabupaten Sumba Timur sebagai desa percontohan dalam pelaksanaan Program Ekosistem Keuangan Inklusi (EKI).
Penetapan ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan akses dan literasi keuangan di daerah perdesaan sebagai bagian dari pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Wakil Kepala Kantor OJK NTT, Polantoro, dalam keterangan resmi yang diterima di Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, menyatakan bahwa Program EKI bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk-produk keuangan inklusif di perdesaan. Program ini diinisiasi oleh OJK bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Polantoro menekankan pentingnya pembangunan di wilayah perdesaan yang masih tertinggal dalam pemahaman dan penggunaan produk keuangan.
BACA JUGA:Aliran Modal Asing Masuk ke Pasar Keuangan Domestik Tembus Rp4,75 Triliun
Dengan kehadiran Program EKI, warga Desa Kaliuda mendapatkan akses ke program edukasi dan literasi keuangan, serta pemodalan usaha dan investasi. "Program EKI ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat serta menanggulangi kemiskinan di wilayah perdesaan," jelas Polantoro.
ILO memberikan dukungan terhadap Program EKI karena Desa Kaliuda merupakan salah satu desa binaannya. Manajer Program Promise II Impact ILO, Djauhari Sitorus, menyambut baik upaya meningkatkan literasi keuangan dari tingkat perdesaan dan pemilihan Desa Kaliuda sebagai desa EKI.
ILO juga berkolaborasi dengan OJK, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam memberikan pelatihan pendidikan keuangan dan kewirausahaan bagi 200 petani rumput laut.
Berdasarkan kinerja pengembangan usaha, sebanyak 80 orang petani lolos seleksi untuk mendapatkan pendampingan usaha selama delapan bulan. Dari jumlah tersebut, 20 orang petani terpilih untuk mendapatkan bantuan kredit karena memiliki sejarah kredit yang baik melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Djauhari menjelaskan bahwa Program Promise II Impact yang didukung oleh OJK berupaya menguatkan rantai nilai rumput laut melalui pelatihan literasi keuangan dan penggunaan pelantar digital.
"Pelatihan ini diharapkan semakin memperkuat akses dan literasi keuangan masyarakat, serta meningkatkan penggunaan produk keuangan dari berbagai lembaga keuangan seperti asuransi dan dana pensiun," tambah Djauhari.
Pencanangan Desa Kaliuda sebagai Desa EKI merupakan pencanangan kedua bagi desa binaan ILO yang telah dilakukan pada Rabu, 29 Mei.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam peningkatan inklusi keuangan di daerah perdesaan, yang pada akhirnya akan mendukung kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah NTT dan sekitarnya.(*)