Orang Tua Lapor Polisi, Gegara Anaknya Mengalami Bullying

Kamis 04 Jul 2024 - 00:02 WIB
Reporter : Padri
Editor : Mael

REL, Palembang - Tak terima anaknya jadi korban Bullying, salah satu siswa kelas III Ibnu Nafiz Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar Cairo Palembang berinisial MA (9)  oleh teman sekelasnya ML dan kawan-kawan.

Atas peristiwa tersebut, orangtua korban Doddy Adrianto (42) mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel, beberapa waktu lalu untuk melaporkan ketiga teman korban ke pihak berwajib.

Hal ini terkuak setelah korban MA bersama orangtuanya Doddy Adrianto didampingi Kuasa Hukumnya Nurmalah dimintai keterangan oleh penyidik Subdit IV Renakta Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel.

“Baik korban, orangtuanya sudah diambil keterangan oleh penyidik, Selasa (2/7) kemarin. Untuk pengawasan kasus, kita sudah melayangkan surat ke Kementerian Pendidikan, KPAI, Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas Pendidikan Kota Palembang,” kata Nurmalah dijumpai di Polrestabes Palembang, Rabu (3/7) .

BACA JUGA:Keroyok Korban hingga Tewas, Tiga Terdakwa Terancam Penjara 12 Tahun

BACA JUGA:Demokrat, Dukungan Pasangan HDCU di Pilkada Sumsel

Nurmalah menjelaskan, peristiwa ini terungkap bermula dari ibu kandung korban mempertontonkan video bullying di media sosial (medsos) kepada MA dengan harapan tidak terjadi kepadanya, pada 4 Juni kemarin.

“Ketika itulah, korban baru mengakui kepada orangtuanya bahwa sudah mengalami kejadian serupa. Bahkan sudah sampai tiga kali,” kata Nurmalah.

"Pengakuannya sudah beberapa kali, seperti tangannya korban ditusuk dan baru-baru ini dikeroyok empat siswa di dalam kelas. Karena ketakutan, dia sampai sembunyi di bawah meja, kebetulan ada guru yang sedang membawa soal ujian," bebernya.

Akibat dari aksi bullying atau perundungan tersebut, korban MA mengalami trauma dan ketakutan untuk bersekolah lagi.

BACA JUGA:Dramatis! Kosta Rika Bungkam Paraguay

BACA JUGA:Cara Cek Kista Sendiri di Rumah Berdasarkan Jenisnya

"Korban sudah dipindahkan ke sekolah yang baru. Kalau melihat dari kasat mata, korban sehat-sehat saja, namun masih ada rasa ketakutan, kecemasan untuk sekolah.

Masih dikatakan oleh Nurmalah, awalnya pihak keluarga korban tidak bermaksud membawa masalah ini ke ranah kepolisian. Namun pihak sekolah malah mempersulit dengan tidak mau memberikan rekaman CCTV.

"Pihak sekolah tidak mau bekerjasama, seakan menantang tidak mau memberikan rekaman CCTV, kecuali permintaan penyidik. Dengan terpaksa, kita pun mengambil langkah akhir untuk melaporkan kejadian ini ke SPKT Polda Sumsel,"punglasnya.

Kategori :