RAKYATEMPATLAWANG – Ribuan warga Barcelona menggelar demonstrasi menentang pariwisata massal yang semakin meresahkan mereka.
Dalam aksi tersebut, pengunjuk rasa memprotes dengan membawa spanduk bertuliskan "Cukup! Mari Kita Batasi Pariwisata" sambil menyemprotkan pistol air kepada para turis.
Aksi ini berlangsung di sepanjang distrik tepi laut Barcelona, salah satu kawasan wisata terpopuler di Spanyol.
Warga lokal menyuarakan kecaman terhadap dampak pariwisata massal yang telah mengubah karakter kota, dengan teriakan "turis pulang" menggema di antara kerumunan.
BACA JUGA:Wisata Geotermal Menarik di Garut: Taman Wisata Alam Kawah Kamojang
BACA JUGA:Destinasi Unik untuk Pencinta Film: Tiga Lokasi Ikonik yang Menginspirasi
Wali Kota Barcelona telah menjanjikan untuk menghapus izin tinggal jangka pendek bagi turis dalam waktu lima tahun ke depan.
Kota ini, yang terkenal dengan arsitektur Antoni Gaudi seperti La Sagrada Familia dan Park Güell, menerima lebih dari 12 juta wisatawan pada tahun lalu, menyebabkan lonjakan harga properti hingga 68 persen dalam dekade terakhir.
Jordi Guiu, seorang sosiolog berusia 70 tahun, menekankan bahwa dampak pariwisata tidak hanya mengubah pemandangan kota tetapi juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga.
Banyak toko lokal yang terpaksa tutup untuk memberi jalan bagi bisnis yang melayani wisatawan, dan penduduk kesulitan membeli atau menyewa rumah.
BACA JUGA:Menyusuri Keindahan Kota Jambi: Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi
BACA JUGA:Perkembangan Pesat Desa Wisata di Jambi: 4 Desa Terbaik yang Wajib Dikunjungi
Dengan langkah pemerintah yang berencana melarang penyewaan apartemen turis mulai tahun 2028, ketegangan antara warga dan pengusaha pariwisata semakin meningkat.
Asosiasi apartemen wisata mengklaim bahwa kebijakan tersebut dapat memperburuk masalah, mengingat banyaknya permintaan untuk akomodasi yang tidak terdaftar.
Aksi ini mencerminkan keinginan masyarakat Barcelona untuk mengembalikan keseimbangan antara pariwisata dan kehidupan lokal. (*)