RAKYATEMPATLAWANG – Bur Telege, atau yang juga dikenal dengan nama Bur Gayo, telah menjadi objek wisata yang semakin populer di Dataran Tinggi Gayo.
Dengan sejarah pengembangan yang menarik, Bur Telege awalnya adalah gagasan dari diskusi para pemuda di sebuah warung dekat kantor desa Hakim Bale Bujang pada tahun 2016.
Melihat potensi yang dimiliki, para pemuda desa tersebut memutuskan untuk mengembangkan Bur Telege menjadi destinasi wisata. Gagasan ini mulai diwujudkan pada tahun 2017.
Seiring berjalannya waktu, pembangunan terus dilakukan hingga Bur Telege berkembang seperti saat ini.
BACA JUGA:Bondowoso, Surga Wisata Alam dan Kuliner di Jawa Timur
BACA JUGA:Samosir, Permata Wisata di Tengah Danau Toba: Keindahan Alam dan Warisan Budaya
Dalam program siaran RRI Takengon, Kusi Kite, edisi Sabtu (13/7/2024), pengelola Bur Telege berbagi cerita tentang perkembangan objek wisata ini.
Adi Bale, salah seorang penggagas awal pembangunan Bur Telege, menyampaikan melalui sambungan telepon bahwa dari total hampir 200 hektar lahan yang dialokasikan untuk pengembangan Bur Telege, baru sekitar 30% yang telah tercapai.
"Namun, ada mimpi besar agar objek wisata ini terus berkembang untuk kemajuan kampung maupun warga Kampung Hakim Bale Bujang di masa mendatang," papar Adi Bale.
Direktur BUMK Bur Telege, Fauzuluddin, juga menyampaikan target terkini untuk pengembangan wisata Bur Telege.
BACA JUGA:Wana Wisata Telawa: Destinasi Alam Populer di Kabupaten Boyolali
Rencananya, akan ada penambahan spot foto menarik dan pembangunan sejumlah homestay di kawasan tersebut.
"Bur Telege saat ini memang dikenal sebagai pilihan utama wisata di Tanoh Gayo dengan berbagai spot yang menarik," tegas Fauzuluddin.
Sumber daya manusia (SDM) di Bur Telege sebagian besar merupakan warga sekitar. Pada musim liburan, tambahan tenaga kerja bisa mencapai 50 orang, sementara SDM tetap berjumlah sekitar 7 orang di luar pengurus BUMK Bur Telege.