Terbaik Baru

Minggu 21 Jul 2024 - 19:58 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael

Oleh: Dahlan Iskan 

PUN sekolah Islam, kini banyak yang mahal. Di SMA Al Hikmah Surabaya, misalnya, siswa harus bayar Rp 2,1 juta/bulan.

Untuk SMP Tursina, Malang, murid harus bayar Rp 3,6 juta/bulan. Masih banyak lagi. Di Solo. Di Yogyakarta. Di 

 Jakarta. Bogor. Bandung. Anda bisa menambahkan sederet nama sekolah Islam ''bintang empat'' seperti itu. 

Berarti Al Hikmah sudah setara dengan sekolah Katolik terbaik di Surabaya, St Louis: Rp 2,1 juta/bulan. Yang belum sama adalah gelar juara basket SMA: St Louis seperti langganan juara DBL sepanjang masa. 

BACA JUGA:Polsek Muara Lakitan Tangkap Dua Pelaku Pencurian Kelapa Sawit, Sita 80 Tandan Berharga Rp 4 Juta

BACA JUGA:IKPM Empat Lawang Gelar Diskusi di Yogyakarta untuk Promosikan Keindahan dan Potensi Daerah

Saya ingat ketika jadi aktivis mahasiswa Islam zaman nan lalu. Salah satu tema diskusi mingguan kami adalah: mengapa sekolah terbaik di setiap kota hampir pasti sekolah Katolik. Nomor duanya hampir pasti sekolah Kristen/Protestan. Sekolah-sekolah Islam jauh ketinggalan. 

Zaman itu orang Islam yang kaya, baru segelintir. Mereka pun menyekolahkan anak ke sekolah Katolik. 

Zaman berubah. Perekonomian negara kian maju. Rakyat kian punya uang. Pun yang Islam. Jumlah orang Islam yang berduit kian banyak. Mereka mampu menyekolahkan anak ke sekolah-sekolah bermutu tinggi –biar pun biayanya mahal. 

Saya tidak tahu siapa yang pertama menangkap peluang itu: bikin sekolah bermutu. Yang ternyata dibanjiri peminat. Sekolah agama tidak harus murah. Sampai seperti membeli Hyundai atau Piyati: harus inden. 

BACA JUGA:Menyaksikan Keindahan Alam Sulawesi: Air Terjun Moramo

BACA JUGA:Eksplorasi Keindahan Tersembunyi: Pulau Bokori di Sulawesi

Inden itu bahkan sampai lima tahun. Artinya: untuk masuk ke SMA di sekolah Islam tersebut harus mendaftar sejak anaknya masih kelas 5 SD. Lalu setiap bulan mereka sudah harus membayar –meski tidak semahal ketika sudah masuk SMA. 

Sekolah Islam tersebut akan memonitor kualitas akademik si kelas 5 SD. Agar kualitas akademiknya kelak memenuhi syarat masuk di SMA tersebut. 

Kategori :