Adaptasi untuk mengunyah makanan yang mungkin keras pada masa itu tercermin dalam ukuran besar dan kekuatan otot kunyah, gigi yang besar dan kuat, serta rahang yang kuat.
BACA JUGA:Misteri Rumah Tingkat Desa Karangkamulyan, Ada Apa Ya???
BACA JUGA:Misteri Desa Kosong , Mitos Patung Bergerak!!
Meganthropus Paleojavanicus adalah contoh adaptasi manusia purba terhadap lingkungan dan kondisi hidup di Pulau Jawa pada masa Pleistosen Awal.
Ciri-ciri fisik yang unik seperti badan tegap, tonjolan di belakang kepala, tulang pipi tebal, tonjolan pada kening, ketiadaan dagu, serta gigi dan rahang yang kuat menunjukkan spesies ini memiliki spesialisasi dalam beradaptasi dengan kehidupan di habitat Pleistosen yang keras dan berubah-ubah.
Studi lebih lanjut terhadap fosil-fosil Meganthropus Paleojavanicus diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai evolusi manusia purba di wilayah Asia Tenggara.(*)