REL, Palembang - Palembang ‘berdarah’ di pengujung tahun 2023. Dalam sepekan terakhir terjadi 3 kasus pembunuhan, 2 di antaranya sudah terungkap.
Motifnya beragam. Mulai dari cemburu, terkait narkoba, hingga perselisihan saat mabuk minuman keras (miras) di warung pinggir jalan.
Kompleksitas permasalahan di kota besar ini, menjadi perhatian Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono SIK MH.
Terlebih dalam kejadian yang ketiga ini, Jumat, 15 Desember 2023, malam. Korban Riko Sapuitra (29), tewas ditusuk usai pesta miras jenis tuak di warung pinggir jalan.
BACA JUGA:Toni Nekat Jambret Wanita 20 Tahun
BACA JUGA:Diduga Usai Tenggak Miras, Tewas Bersimbah Darah
“Karena itu mulai hari Minggu, kami akan menggelar operasi dengan sasaran miras, dan sajam,” tegas Harryo, didampingi Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah, SIK, MH, dan Wakasat Reskrim AKP Iwan Gunawan, SH, dalam konferensi pers, Sabtu, 16 Desember 2023.
Operasi tidak hanya di jalan-jalan protokol atau jalur utama. Tapi juga lorong atau lokasi-lokasi yang sering jadi tempat tongkrongan. “Kami akan analisa dan kajian perubahan lokasi tempat razia. Sehingga bisa mengurangi kebiasaan membawa atau menggunakan sajam bukan pada tempatnya,” harapnya.
Pihaknya akan menurunkan satuan lengkap, mulai dari Satreskrim, Satresnarkoba, dan lainnya. Karena sasaran operasi, seluruh barang-barang yang diduga bagian dari sarana yang akan dilakukan. “Apakah itu narkoba, miras, sajam. Inilah hal-hal yang sering kami temukan di lapangan,” sebutnya.
Diketahui Roki Saputra (29), tewas setelah dada kirinya ditusuk pelaku Pd (DPO), usai pesta tuak di warung gerobakan milik Eva Sumiyati, di pinggir Jl KH Azhari, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan SU I. Pembunuhan di kawasan 7 ulu akibat pesta tuak, juga sudah sering terjadi.
BACA JUGA:Siapkan Pos Pengamanan dan Container Office untuk Nataru
BACA JUGA:Pj Bupati Hadiri Rakor Kades dan Lurah se-Provinsi
Sebagai efek jera bagi pedagangnya, Harryo juga akan mengerahkan Satuan Samapta. Untuk membubarkan perdagangan miras bukan pada tempatnya.
“Mengurangi masyarakat nongkrong di warung-warung kecil sambil minum miras, yang pada akhirnya merembet kepada hal-hal tidak diinginkan (penganiayaan, pembunuhan),” cetusnya.
Untuk pelaku yang membunuh korban (Roki) ini, Harryo menyatakan identitas pelaku sudahdiketahui dan masih dalam pengejaran anggotanya. Dia mengimbau pelaku agar segera menyerahkan diri secara baik-baik.