REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) turun tangan setelah heboh kabar tentang pengajian diduga sesat muncul di Kepulauan Meranti, Riau.
Pengajian tersebut diyakini mengajarkan bahwa seks bebas dapat menjadi penghapus dosa.
"Itu benar, sudah ditangani Kemenag bersama MUI Meranti. Terkait dugaan pengajian sesat itu, kita telah berkomunikasi dan sudah didalami oleh teman-teman MUI," kata Kapolsek Rangsang Barat Iptu Rolly.
BACA JUGA:5 Perbedaan Utama Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013: Transformasi Pendidikan Indonesia
BACA JUGA:Mengenal Kurikulum Merdeka: Pembaruan Pendidikan Nasional 2024
Dugaan ajaran sesat tersebut dilakukan oleh kelompok pengajian di wilayah Rangsang Barat yang dipimpin oleh seseorang berinisial HA. MUI dan Kementerian Agama (Kemenag) pun telah melakukan klarifikasi terhadap HA.
"Kemenag dan MUI sudah klarifikasi kepada inisial HA terkait dugaan adanya ajaran yang memperbolehkan seks bebas untuk menghapus dosa. Menurut informasi di desa, HA ini sering memimpin pengajian," ujar Rolly.
Meskipun begitu, Rolly memastikan bahwa situasi di daerah tersebut saat ini kondusif. Tidak ada gangguan keamanan setelah beredar kabar tentang ajaran sesat yang dilakukan HA saat pengajian di mushola setempat.
BACA JUGA:Hino Luncurkan Sekolah Mengemudi Terbaru di GIIAS 2024 untuk Atasi Krisis Pengemudi Profesional
BACA JUGA:Warga Kaget: Mobil Masuk Kuburan Dan Dikaitkan Hal Gaib Setelah Kecelakaan
"Menurut informasi dari Bhabinkamtibmas, pengajian dilakukan di mushola. Namun, kita pastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pasca kabar tersebut tetap aman dan kondusif," kata Kapolsek.
Langkah cepat dari MUI dan Kemenag ini diharapkan dapat meredam keresahan masyarakat serta memastikan bahwa ajaran agama yang benar dan sesuai dengan nilai-nilai Islam tetap terjaga.