Pikul Lumpia
Dahlan Iskan ketika menghadiri evet arak-arakan Dewa Cheng Ho di Semarang.--
Ternyata saya akan menyesal kalau tidak makan di kelenteng. Menunya enak semua. Hao ce ting ting.
Satenya itu! Saya tambah lima tusuk lagi. Terasa benar-benar seperti daging. Lebih empuk. Seperti daging wagyu. Pun masakan lainnya.
Ternyata itu dimasak wanita yang istimewa: wanita Tionghoa dari Bandung. Usia 84 tahun. Dengan niat ibadah. Dia menyediakan diri untuk pergi ke berbagai kelenteng di Indonesia. Masak. Vegetarian. Untuk acara di kelenteng.
Namanyi: Fitrika Dewi.
Saya juga pernah makan masakan vegetarian seenak ini: di wihara baru yang sangat besar di Samarinda.
Saya pun bertanya-tanya, mengapa Kelenteng Tay Kak Sie disebut kelenteng besar. Dan, Sam Poo Kong disebut kelenteng agung. Anda sudah tahu. Saya belum tahu.(Dahlan Iskan)