Tim PKM UGM Teliti Ekstrak Anggur Merah untuk Terapi Neuropati Diabetik

Ilustrasi.Foto:Dok/Ist.--

REL.BACAKORAN.CO- Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tengah melakukan penelitian mengenai potensi ekstrak anggur merah sebagai terapi untuk neuropati diabetik.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efektif dalam mengelola komplikasi diabetes melitus ini.

Puji Kurnellawati, anggota tim PKM UGM, menjelaskan bahwa senyawa bioaktif dari buah anggur merah diharapkan dapat meningkatkan efektivitas terapi neuropati diabetik.

Neuropati diabetik adalah komplikasi diabetes yang menyebabkan gangguan pada saraf tepi, sering kali ditandai dengan gejala seperti kesemutan, nyeri, atau mati rasa.

BACA JUGA:David De Gea Resmi Bergabung dengan Fiorentina

Dalam penelitian ini, tim menggunakan ekstrak anggur merah untuk memperoleh resveratrol, yang kemudian dienkapsulasi dalam "Nanostructured Lipid Carrier" (NLC). Resveratrol yang telah dienkapsulasi ini diuji pada tikus wistar sebagai model penelitian untuk mengevaluasi efektivitas terapeutiknya.

Penelitian mencakup pengujian kadar glukosa darah, respon nyeri, analisis ekspresi gen antioksidan, serta histologi nervus sciaticus.

Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan NLC mampu menurunkan kadar glukosa darah dan inflamasi, serta meningkatkan fungsi motorik pada tikus model diabetes melitus.

Puji Kurnellawati menyebutkan bahwa data menunjukkan perbedaan signifikan dalam waktu jingkat kaki, kadar glukosa darah, dan kadar TNF-α antar kelompok perlakuan. Temuan ini menunjukkan bahwa NLC tidak hanya meningkatkan bioavailabilitas resveratrol, tetapi juga efektif dalam mengurangi gejala neuropati diabetik.

BACA JUGA:Siapkan Syaratnya, Ini 5 Bansos yang Akan Cair di Tahun 2024

Penelitian ini diharapkan tidak hanya menawarkan solusi potensial bagi penderita neuropati diabetik tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan obat dan terapi. Puji berharap bahwa hasil penelitian ini dapat diakses oleh masyarakat luas dan mendorong diskusi serta kolaborasi lebih lanjut dalam riset obat-obatan.

Tim peneliti, selain Puji Kurnellawati, terdiri dari Adha Fauzi Hendrawan (FK-KMK UGM), Fauziah Rahma Zora Rustiawan, Araya Pangastuti (Fakultas Farmasi UGM), serta Syuja Rizqullah dari Sekolah Vokasi UGM. Penelitian ini merupakan langkah awal dalam pengembangan terapi yang lebih baik untuk penderita diabetes, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan