Megawati Prihatin Atas Mundurnya Airlangga Hartarto Sebagai Ketum Golkar, PDIP Soroti Implikasi Demokrasi

Mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Partai Golkar mengejutkan banyak pihak, termasuk Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. -Doc/Foto.Ist-

BACA JUGA:Hidden Canyon Beji Guwang: Keajaiban Alam Tersembunyi di Gianyar

BACA JUGA:Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Golkar: Menjaga Stabilitas Transisi Pemerintahan

Lebih lanjut, Hasto mengingatkan bahwa PDIP memiliki pengalaman panjang dalam menghadapi intervensi kekuasaan, terutama pada masa Orde Baru. Menurutnya, berbagai intervensi tersebut bertujuan untuk mengerdilkan demokrasi dan menjauhkan prinsip-prinsip kedaulatan partai. Hal ini, lanjutnya, bisa membawa dampak buruk tidak hanya pada kehidupan politik, tetapi juga pada stabilitas perekonomian nasional.

"Ketika watak kekuasaan sudah berbeda dalam tujuan membangun demokrasi, dalam situasi tantangan global seperti di Timur Tengah, kenaikan harga pangan, dan berbagai persoalan perekonomian, kami mengkhawatirkan bahwa ini akan membawa dampak yang kurang baik, termasuk dalam perekonomian nasional kita," jelasnya.

Meski demikian, Hasto menegaskan bahwa PDIP tidak akan mencampuri urusan internal partai lain. Namun, ia mengakui bahwa perkembangan ini sangat mengejutkan dan PDIP turut merasakan suasana kebatinan yang ada di balik keputusan Airlangga untuk mundur.

BACA JUGA:Peluang Karier di BUMN: PT Sucofindo Buka Lowongan untuk S1 Semua Jurusan, Daftar Sebelum 12 Agustus 2024

BACA JUGA:Harga Motor Bekas Yamaha Aerox: Panduan Lengkap dari 2017 hingga 2021

"Sebagai partai politik, PDI Perjuangan tidak campur tangan terhadap rumah tangga partai politik lain. Namun tentu saja, apa yang terjadi ini sangat mengejutkan. Kami prihatin karena kami juga bisa merasakan suasana kebatinan di balik itu," imbuh Hasto.

Sebagai informasi, Airlangga Hartarto telah menyatakan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, yang berlaku sejak Sabtu malam (10/8/2024). Keputusan ini muncul di tengah persiapan partai-partai politik menghadapi Pilkada serentak, yang menambah dinamika politik nasional menjadi semakin kompleks.

Pengunduran diri Airlangga ini memicu berbagai spekulasi dan analisis mengenai bagaimana Partai Golkar akan mengatur langkah selanjutnya dan siapa yang akan menggantikan posisi kepemimpinan dalam partai tersebut. 

Di tengah transisi politik yang sedang berlangsung, semua pihak kini menunggu perkembangan lebih lanjut dan bagaimana keputusan ini akan memengaruhi peta politik nasional dalam waktu dekat.(*).

 

 

 

Tag
Share