Ribuan Massa Kepung PT PHRZ 4
AKSI : Ketua LSM APM Prabumulih, Adi Susanto SE memimpin aksi di depan Kantor PHRZ 4 menuntut tenaga kerja lokal diprioritaskan perusahaan BUMN tersebut, Selasa. Foto : dok/ist--
REL, Prabumulih - Suara ketidakpuasan masyarakat lokal kembali menggema di Prabumulih dan Muara Enim. Sekitar ribuan massa yang tergabung dalam LSM APM Prabumulih menggelar aksi besar-besaran di depan Kantor PT PHRZ 4, Bawang Kemang, Prabumulih Barat, Selasa (20/8/2024).
Aksi ini menjadi simbol perlawanan atas ketidakadilan yang dirasakan masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan BUMN yang terus mengeruk hasil bumi tanpa memberikan kontribusi signifikan bagi kesejahteraan warga setempat.
Dalam aksi tersebut, LSM APM Prabumulih mengajukan sejumlah tuntutan kepada manajemen PT PHRZ 4. Mereka mendesak agar perusahaan lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam proses rekrutmen, terutama yang dilakukan secara online.
Selain itu, LSM APM juga menyoroti penerimaan tenaga ahli di PT PHRZ 4 yang dinilai tertutup dan tidak transparan, serta menuntut agar permasalahan yang dinilai merugikan masyarakat lokal segera ditangani.
BACA JUGA:Pj Bupati Ajak Kenang Perjuangan Pahlawan
BACA JUGA:Sediakan 3.000 Paket Sembako Bersubsidi
Ketua LSM APM Prabumulih, Adi Susanto, SE, menyampaikan kekecewaannya terhadap manajemen PT PHRZ 4, khususnya General Manager (GM) dan Humas perusahaan, yang dinilai kurang responsif dan enggan berkomunikasi secara baik dengan masyarakat lokal.
"Tuntutan kita sudah disampaikan dalam aksi tadi. Harapan kami, pihak perusahaan bisa segera menindaklanjuti. Jika tidak ada respons, kami akan menggelar aksi yang lebih besar lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak," tegas Adi kepada sejumlah media yang meliput aksi tersebut.
Adi juga menambahkan bahwa aksi ini tidak akan berhenti di sini. Mereka berencana membawa aspirasi tersebut langsung ke PT Pertamina (Persero) dengan tujuan bertemu Direktur Utama Pertamina agar tuntutan ini mendapat perhatian serius di tingkat pusat.
“Kami tidak akan lagi membuka ruang mediasi dengan PT PHRZ 4, karena mediasi sebelumnya tidak membuahkan hasil. GM PT PHRZ 4 juga enggan bertemu langsung dengan kami,” ujarnya menutup pernyataan.
Aksi yang berlangsung pada Selasa pagi itu berakhir tanpa adanya pertemuan atau mediasi antara perwakilan LSM APM Prabumulih dan manajemen PT PHRZ 4. Ribuan massa yang hadir akhirnya membubarkan diri setelah menyampaikan tuntutannya.
Masyarakat berharap, suara mereka kali ini benar-benar didengar dan diperhatikan oleh pihak terkait. (*)