Ada Kunjungan Iriana Jokowi, Masa Aksi Demo Dibubarkan Paksa, Begini Cerita Seru Demo Penolakan RUU Pilkada!

Reporter: Adi Candra |

Editor: Edo |

Sabtu , 24 Aug 2024 - 08:49

Demo Serentak kawal Putusan MK penolakan Ruu Pilkada-Doc/Foto.Ist-

Di Bandung, aksi yang dipusatkan di depan gedung DPRD Jawa Barat diwarnai pembakaran spanduk dan kericuhan saat massa mencoba merangsek masuk. Polisi terpaksa menyemprotkan water cannon dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang tetap bertahan hingga malam.

7. Aksi di Semarang: 26 Mahasiswa terluka

Di Semarang, aksi demo berujung bentrokan setelah massa menjebol gerbang samping gedung DPRD Jawa Tengah dan melempari gedung dengan berbagai benda.

Polisi merespons dengan menyiagakan mobil water cannon dan menembakkan gas air mata. Akibatnya, 26 mahasiswa terluka, beberapa di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit.

Gelombang aksi penolakan terhadap RUU Pilkada menunjukkan ketidakpuasan luas masyarakat terhadap langkah DPR.

Dari Jakarta hingga Makassar, berbagai elemen masyarakat bersatu untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap demokrasi yang dianggap terancam.

Meskipun beberapa aksi berakhir ricuh, pesan yang disampaikan tetap sama: masyarakat tidak akan tinggal diam saat konstitusi dan demokrasi dipertaruhkan.*

ada kunjungan iriana jokowi, masa aksi demo dibubarkan paksa, begini cerita seru demo penolakan ruu pilkada!                            rel,empatlawang.bacakoran.co.id - berbagai cerita menghiasi aksi demonstrasi menolak ruu pilkada serentak terjadi di berbagai daerah pada kamis (22/8/2024) lalu.
unjuk rasa yang dipimpin oleh elemen mahasiswa, akademisi, hingga komedian, berlangsung dengan berbagai bentuk, dan cerita mulai dari aksi damai hingga ricuh, tak kalah menariknaksinmasa dipaksa hubar olehnpokisi karena ada kunjungannibu negara mau lewat.
baca juga:9 instansi ini buka lowongan cpns 2024 untuk lulusan sma/smk, kesempatan emas jadi asn tanpa sarjana!
baca juga:deretan artis & tokoh publik turun ke jalan, kawal putusan mk di depan gedung dpr,dar komika hingga sutradara
berikut serba serbi aksi de,ontrasinpenolakan rancangan uu pemiluka belum lama ini.
1. massa memadati dpr, anggota dewan dilempari botol
di jakarta, ribuan massa dari berbagai elemen memenuhi depan gedung dpr. beberapa komika terkenal seperti cing abdel, abdur arsyad, dan arie kriting turut serta dalam aksi tersebut. 
massa membawa poster dengan tulisan-tulisan satir yang menjadi ciri khas komedian. situasi mulai memanas ketika arus lalu lintas di depan dpr dialihkan karena massa terus berdatangan. 
anggota dpr dari fraksi gerindra, habiburokhman, yang berusaha menemui massa, malah menjadi sasaran lemparan botol dan dorongan. 
akibat situasi tersebut, ketua umum partai buruh said iqbal akhirnya yang mewakili untuk masuk ke dalam gedung dpr.
baca juga:rupiah melemah di tengah kondisi politik yang terkendali, defisit transaksi berjalan jadi sorotan
baca juga:bawa satu karung koin, pasutri beli motor impian setelah 5 tahun menabung
2. aktivis 98 temui hakim mk
sejumlah akademisi dan aktivis 98 menggelar aksi di depan mahkamah konstitusi, memberikan bunga mawar sebagai simbol dukungan atas keputusan mk terkait pilkada. 
wanda hamidah, yang baru saja keluar dari partai golkar, bersama tokoh lain seperti zainal arifin mochtar, menegaskan bahwa aksi ini bukanlah soal dukungan terhadap tokoh politik tertentu, tetapi demi masa depan demokrasi indonesia.
baca juga:mengenal lebih dekat tiga mantan panglima tni yang berjasa besar untuk indonesia
baca juga:sejumlah komika ikut unjuk rasa di depan dpr, kawal putusan krusial mk terkait pilkada 2024
3. demo ricuh polisi menembakkan water cannon
di sisi lain, aksi di depan gedung dpr berlangsung ricuh. massa yang berhasil menjebol pagar besi langsung berusaha masuk ke area gedung, meskipun dicegah oleh aparat kepolisian. 
mahasiswa dari trisakti dan gmni mendominasi aksi di bagian belakang gedung, di mana mereka juga menjebol pagar dan mencoba merangsek masuk. polisi sempat menembakkan water cannon untuk membubarkan massa yang melempari petugas dengan batu dan membakar ban.
4. di yogyakarta, rektor uii pimpin demo
di yogyakarta, aksi damai bertajuk "jogja memanggil" dipimpin oleh rektor universitas islam indonesia (uii), fathul wahid. 
dalam aksinya, ia membacakan puisi berjudul "sak karepmu" yang menyindir kekuasaan yang menindas rakyat. aksi di yogyakarta berjalan tertib dan berakhir damai, dengan massa membubarkan diri tanpa insiden berarti.
baca juga:apakah partai politik bisa keluar dari kim plus?
baca juga:sejumlah komika ikut unjuk rasa di depan dpr, kawal putusan krusial mk terkait pilkada 2024
5. demo di makassar dibubarkan polisi karena ada kunjungan iriana jokowi
di makassar, ribuan mahasiswa dari berbagai universitas berhasil menduduki kantor dprd sulsel setelah menjebol pagar pembatas. 
mereka membentangkan spanduk yang menyerukan penggulingan presiden jokowi. aksi ini dibubarkan paksa oleh polisi karena adanya kunjungan iriana joko widodo ke kota tersebut.
6. demo sampai malam, pokisi tembakan gas air mata
di bandung, aksi yang dipusatkan di depan gedung dprd jawa barat diwarnai pembakaran spanduk dan kericuhan saat massa mencoba merangsek masuk. polisi terpaksa menyemprotkan water cannon dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang tetap bertahan hingga malam.
baca juga:akurat! strategi jitu agar lolos cpns 2024: 600.000 formasi, ini kesempatan emas!
baca juga:pemutihan pajak kendaraan 2024: kesempatan emas dari 8 provinsi untuk bebas denda dan diskon besar
7. aksi di semarang: 26 mahasiswa terluka
di semarang, aksi demo berujung bentrokan setelah massa menjebol gerbang samping gedung dprd jawa tengah dan melempari gedung dengan berbagai benda. 
polisi merespons dengan menyiagakan mobil water cannon dan menembakkan gas air mata. akibatnya, 26 mahasiswa terluka, beberapa di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit.
gelombang aksi penolakan terhadap ruu pilkada menunjukkan ketidakpuasan luas masyarakat terhadap langkah dpr. 
dari jakarta hingga makassar, berbagai elemen masyarakat bersatu untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap demokrasi yang dianggap terancam. 
meskipun beberapa aksi berakhir ricuh, pesan yang disampaikan tetap sama: masyarakat tidak akan tinggal diam saat konstitusi dan demokrasi dipertaruhkan.*