Polres Sukabumi Ungkap Motif di Balik Pembunuhan Pelajar SMPN 1 Cicurug

Reporter: Riski |

Editor: Riski |

Sabtu , 31 Aug 2024 - 13:11

Polres Sukabumi berhasil mengungkap motif di balik penganiayaan yang menyebabkan kematian seorang pelajar SMPN 1 Cicurug, MG (15), yang terjadi pada Rabu (28/8) lalu-Foto: dok/ist.-

MG yang ditemukan dalam kondisi kritis segera dievakuasi ke sebuah klinik terdekat dan kemudian dirujuk ke RS Betha Medicare Cicurug.

Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan dan korban meninggal dalam perjalanan.

Polisi yang menerima laporan langsung bergerak cepat. Kurang dari delapan jam setelah kejadian, kedua tersangka berhasil ditangkap di wilayah Kecamatan Cicurug.

Berdasarkan hasil autopsi di RS Polri Keramat Jati, Jakarta, korban mengalami luka sabetan senjata tajam di pinggang kiri dan punggung kiri yang cukup dalam sehingga menyebabkan pendarahan hebat.

Kapolres Sukabumi mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama melindungi para pelajar dan mencegah agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Ia juga meminta agar media secara rutin memberikan informasi terkait pencegahan kekerasan di kalangan pelajar dan kenakalan remaja untuk memberikan edukasi yang lebih baik.***

polres sukabumi ungkap motif di balik pembunuhan pelajar smpn 1 cicurug                            rel , jakarta - polres sukabumi berhasil mengungkap motif di balik penganiayaan yang menyebabkan kematian seorang pelajar smpn 1 cicurug, mg (15), yang terjadi pada rabu (28/8) lalu.
dua pelaku yang merupakan oknum pelajar dari salah satu madrasah tsanawiyah (mts) di kecamatan cicurug, kabupaten sukabumi, yaitu sm (16) dan bm (15), diketahui melakukan aksi kekerasan ini karena alasan dendam dan solidaritas.
menurut keterangan kapolres sukabumi, akbp samian, hasil pemeriksaan terhadap kedua tersangka dan sejumlah saksi mengungkapkan bahwa aksi tersebut dilatarbelakangi oleh rasa dendam.
sebelumnya, salah satu rekan tersangka mengaku ditendang oleh seorang pelajar smpn 1 cicurug, sehingga sm dan bm memutuskan untuk melakukan aksi balas dendam bersama beberapa rekannya.
baca juga:penipuan melalui aplikasi jodoh: pria kalideres ditangkap setelah tipu 6 korban
baca juga:niat hanya pinjam motor, gusti malah lakukan pencurian 
"kejadian bermula saat korban bersama lima temannya yang pulang sekolah berpapasan dengan kelompok tersangka.
karena jumlah pelaku lebih banyak, mg dan rekan-rekannya berusaha melarikan diri," ujar akbp samian di sukabumi, jumat.
korban mg yang sempat berusaha melarikan diri kemudian dikejar oleh kedua tersangka yang menggunakan sepeda motor.
mg akhirnya terjatuh di kampung ciutara, rt 01/01, desa mekarsari, kecamatan cicurug.
saat berusaha bangkit, sm turun dari sepeda motor dengan membawa celurit dan membacok korban di bagian punggung dan pinggang, yang menyebabkan luka parah dan pendarahan hebat.
baca juga:ditinggal beli model, motor juni yanti hilang di parkiran
baca juga:afen gadaikan mobil paman, uangnya habis untuk main slot
sementara sm melakukan penganiayaan, bm hanya menunggu di atas motor. setelah kejadian tersebut, kedua pelaku segera melarikan diri.
mg yang ditemukan dalam kondisi kritis segera dievakuasi ke sebuah klinik terdekat dan kemudian dirujuk ke rs betha medicare cicurug.
namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan dan korban meninggal dalam perjalanan.
polisi yang menerima laporan langsung bergerak cepat. kurang dari delapan jam setelah kejadian, kedua tersangka berhasil ditangkap di wilayah kecamatan cicurug.
berdasarkan hasil autopsi di rs polri keramat jati, jakarta, korban mengalami luka sabetan senjata tajam di pinggang kiri dan punggung kiri yang cukup dalam sehingga menyebabkan pendarahan hebat.
baca juga:kebakaran hebat di banyuasin: rumah dan toko ludes
baca juga:petugas bea cukai soekarno-hatta gagalkan penyelundupan tiga ekor owa ke dubai
kapolres sukabumi mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama melindungi para pelajar dan mencegah agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
ia juga meminta agar media secara rutin memberikan informasi terkait pencegahan kekerasan di kalangan pelajar dan kenakalan remaja untuk memberikan edukasi yang lebih baik.***