Sharenting, Pahami Batasan dan Dampak Posting Anak di Medsos

Ilustrasi--

Ketika orangtua terus-menerus membagikan foto, video, atau informasi pribadi tentang anak mereka, anak tersebut mungkin kehilangan privasi.

Anak mungkin merasa tidak memiliki kontrol atas bagaimana mereka dilihat oleh dunia luar.

Pasalnya, identitas digital anak terbentuk sejak usia dini tanpa persetujuan mereka, dan ini bisa berdampak pada bagaimana mereka dipandang oleh orang lain di masa depan.

2. Potensi bullying dan cyberbullying

Foto atau video yang dibagikan bisa digunakan oleh teman-teman atau orang lain untuk mengejek atau mengintimidasi anak (bullying) ketika mereka tumbuh besar.

Hal ini karena apa yang tampak lucu bagi orangtua mungkin menjadi bahan ejekan di sekolah.

Dalam kasus yang lebih serius, informasi yang dibagikan bisa digunakan oleh pelaku cyberbullying untuk menyerang atau melecehkan anak secara online.

3. Perasaan malu atau tidak nyaman

Ketika anak-anak tumbuh dewasa, mereka mungkin merasa malu dengan foto atau cerita yang dibagikan oleh orangtua mereka di masa lalu.

Hal ini bisa mengganggu hubungan dan menimbulkan konflik antara orangtua dan anak.

Anak mungkin merasa tidak nyaman mengetahui bahwa momen-momen pribadi mereka telah dibagikan tanpa persetujuan mereka, yang bisa mengurangi rasa percaya diri dan merasa diekspos.

4. Masalah keamanan

Informasi yang dibagikan secara online dapat dimanfaatkan oleh penjahat untuk tindakan kejahatan, seperti penculikan, pencurian identitas, atau eksploitasi.

Lokasi, kebiasaan, dan rutinitas anak bisa diketahui oleh orang yang berniat buruk.

Foto atau video anak yang polos dapat disalahgunakan oleh pedofilia atau pelaku kejahatan seksual pada anak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan