Pertolongan Pertama untuk Luka Gigitan Hewan
Ilustrasi--
Tetanus. Ini merupakan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Risiko tetanus meningkat jika luka dalam dan kotor.
Rabies. Infeksi virus rabies termasuk kondisi yang mematikan jika tidak segera diobati, biasanya dari gigitan hewan yang terinfeksi seperti anjing atau kelelawar.
Cat scratch disease (penyakit gigitan kucing). Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae dari gigitan atau cakaran kucing.
1. Gejala
Saat luka telah terinfeksi, sejumlah gejala mungkin akan muncul yang bisa meliputi berikut ini.
Kemerahan yang menyebar. Kulit di sekitar gigitan menjadi semakin merah dan kemerahan menyebar dari luka.
Pembengkakan. Pembengkakan yang semakin parah di sekitar area gigitan.
Nyeri. Rasa sakit yang meningkat di sekitar area gigitan, kadang-kadang disertai rasa sakit yang berdenyut.
Nanah. Munculnya nanah atau cairan berwarna kuning-hijau dari luka.
Demam. Demam, menggigil, atau gejala lain yang menunjukkan infeksi sistemik.
Garis merah. Garis merah yang menyebar dari luka ke arah kelenjar getah bening terdekat menunjukkan limfangitis.
Panas pada kulit. Kulit di sekitar luka terasa panas saat disentuh.
Kelenjar getah bening membengkak. Kelenjar getah bening di dekat luka mungkin membengkak dan terasa nyeri.
2. Pertolongan pertama
Jika timbul gejala infeksi akibat luka gigitan hewan, sebaiknya segera cuci luka. Cuci luka dengan sabun dan air bersih selama beberapa menit segera setelah gigitan terjadi.