Tulung Selapan Dihujani Water Bombing

REL, OKI - Sebanyak enam dari tujuh helikopter dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. 

Upaya pemadaman ini dilakukan secara intensif menggunakan metode water bombing yang terfokus pada wilayah yang terbakar, dengan total 65 kali penyiraman dari udara.

"Pemadaman kemarin (11/10) terus dilakukan di beberapa titik, namun fokus utama ada di Tulung Selapan. Sebanyak enam helikopter melakukan water bombing di lokasi kebakaran," ungkap Sudirman, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sabtu (12/10/2024).

Meskipun 65 kali water bombing telah dilakukan, wilayah yang terkena Karhutla masih berasap. Oleh karena itu, operasi pemadaman dilanjutkan hingga hari ini.

BACA JUGA:Buka Pendaftaran Calon Ketua Baru

BACA JUGA:Alasan Tinggalkan Bayern Munich

Pemadaman melalui jalur udara menjadi opsi utama mengingat sulitnya akses darat ke lokasi kebakaran.

Selain di Tulung Selapan, helikopter juga dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di Pangkalan Lampam, OKI, dengan total enam kali water bombing. 

Kondisi di wilayah tersebut pun masih berasap meskipun sudah dilakukan upaya pemadaman dari udara.

Operasi water bombing juga dilakukan di wilayah Gelumbang, Muara Enim, di mana helikopter melakukan enam kali penyiraman dari udara. 

Di Cempaka, OKU Timur, operasi water bombing lebih intensif dengan total 14 kali penyiraman.

"Secara keseluruhan, pemadaman kemarin dilakukan sebanyak 91 kali water bombing dengan total 13 sorti dari tujuh helikopter. Meski begitu, seluruh wilayah yang terbakar masih berasap, namun upaya ini terbantu dengan hujan yang turun di beberapa titik," lanjut Sudirman.

BPBD Sumsel terus melakukan patroli udara untuk memantau kondisi terkini di wilayah yang rawan Karhutla. Hingga saat ini, pemadaman udara masih menjadi andalan utama dalam mengatasi kebakaran hutan di Sumatera Selatan.

Pemadaman kebakaran hutan dan lahan melalui helikopter menjadi langkah krusial di wilayah Sumatera Selatan yang sering kali sulit dijangkau melalui jalur darat.