Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil, Apakah Berbahaya?
Ilustrasi - ibu hamil.--
BACA JUGA:Kandungan dan Bahaya Rokok Kretek bagi Kesehatan
Sebagai gantinya, dokter akan menganjurkan perubahan pola hidup sehat bagi ibu hamil. Berikut adalah beberapa cara sederhana yang bisa ibu hamil lakukan untuk menjaga kadar kolesterol normal.
Membatasi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans, seperti daging berlemak, susu tinggi lemak dan produk olahannya, gorengan, serta makanan olahan.
Memilih sumber lemak sehat, seperti minyak zaitun, minyak canola, alpukat, kacang-kacangan, dan ikan.
Mengonsumsi makanan rendah garam dan gula.
Mengonsumsi ragam makanan sehat untuk ibu hamil, termasuk buah-buahan, sayuran, dan gandum utuh.
Menjaga kenaikan berat badan saat hamil supaya tidak berlebihan.
Tetap rutin olahraga saat hamil.
Mengelola stres dengan sebaik mungkin
Tidak merokok saat hamil karena rokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) yang berkontribusi pada peningkatan kolesterol jahat (LDL).
Sementara itu, Anda sebaiknya pergi ke dokter terlebih dahulu jika memiliki kolesterol tinggi dan merencakan kehamilan.
Pasalnya, beberapa obat penurun kolesterol, seperti statin dan ezetimibe, perlu dihentikan penggunaannya selama kurang-lebih tiga bulan sebelum kehamilan.
Kesimpulan
Peningkatan kolesterol pada ibu hamil merupakan hal yang normal. Selama kehamilan, kolesterol biasanya meningkat hingga 20–50% sehingga kadar normalnya mencapai lebih dari 200 mg/dL.
Tidak ada ciri pasti untuk kolesterol tinggi pada ibu hamil. Dokter biasanya mengusulkan pemeriksaan lanjutan jika kolesterol ibu hamil di atas 240 mg/dL.