Soroti Keterwakilan Gender

Logo Komisi Informasi Sumatera Selatan (dok/ist)--

REL, Palembang – Beredarnya daftar lima nama calon anggota Komisi Informasi Sumatera Selatan (Sumsel) yang diduga kuat akan menduduki posisi strategis tersebut menuai reaksi keras dari sejumlah aktivis perempuan. 

Pasalnya, dari lima nama yang disebut-sebut bakal lolos, tidak ada satu pun perwakilan perempuan. 

Padahal, keterwakilan gender di lembaga ini dinilai sangat penting untuk memberikan perspektif yang lebih komprehensif dalam pengambilan keputusan.

Uji kepatutan dan kelayakan terhadap 15 calon anggota Komisi Informasi Sumsel periode 2024-2028 telah dilakukan Komisi I DPRD Sumsel pada Kamis, 31 Oktober 2024. 

BACA JUGA:Ustadz Solihin Hasibuan Kini Telah Perg

BACA JUGA:Tembus 12,87 Juta Kunjungan

Dari seluruh kandidat yang menjalani seleksi, terdapat tiga perempuan yang turut berkompetisi. 

Meski begitu, kehadiran mereka dalam daftar lima nama yang beredar tetap nihil.

Ade Indriani Zuchri, Ketua Umum Sarekat Hijau Indonesia, turut mengkritik keras ketidakmunculan nama perempuan dalam jajaran kandidat terpilih.

Ia mendesak DPRD dan Pemprov Sumsel untuk lebih mengakomodasi keterwakilan perempuan, dengan alasan bahwa absennya komisioner perempuan bisa mengakibatkan rendahnya penyebaran informasi yang berkaitan dengan hak-hak dan isu-isu perempuan.

Senada dengan Ade, Direktur Women Crisis Center (WCC) Palembang, Yeni Roslaini, menyatakan kekecewaannya terhadap masih kuatnya stigma dan stereotip negatif yang melekat pada perempuan. 

“Pemahaman yang salah mengenai peran dan potensi perempuan kerap kali menghambat kemajuan mereka dalam berbagai bidang, termasuk kepemimpinan dan pengambilan keputusan,” kata Yeni.

BACA JUGA:Ada Alasan Lain Gagal Gabung AS Roma

BACA JUGA:Pria Wajib Tahu, Inilah 8 Cara Menjaga Kesehatan Prostat

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan