Misteri Lubang Raksasa di Siberia Akhirnya Terkuak
Foto: Misteri Lubang Raksasa di Siberia Akhirnya Terkuak--
RAKYATEMPATLAWANG – Penemuan lubang besar di Siberia, Rusia, yang sempat menimbulkan berbagai spekulasi akhirnya menemukan titik terang.
Kawah misterius dengan diameter sekitar 80 meter itu ditemukan di wilayah Yamal, Siberia, dan memicu berbagai teori mulai dari hantaman meteorit hingga aktivitas makhluk luar angkasa (UFO).
Namun, penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa lubang ini disebabkan oleh proses alam akibat perubahan suhu di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Penemuan Teknologi Terbaru di Tahun 2024: Membentuk Masa Depan Dunia
BACA JUGA:2 Tradisi Paling Aneh di Dunia yang Masih Dipraktikkan Hingga Saat Ini
Peneliti senior dari Pusat Penelitian Ilmiah Arktik Rusia, Andrei Plekhanov, menyatakan bahwa kawah ini terbentuk karena adanya tekanan gas tinggi dari dalam tanah yang dipicu oleh suhu panas bawah tanah.
Kondisi ini memicu ledakan yang cukup kuat sehingga menciptakan lubang besar. Bagian hitam yang terlihat di sekitar tepi kawah menunjukkan intensitas ledakan yang sangat kuat.
Sejumlah ahli, termasuk tim dari Kementerian Darurat Rusia, telah mengumpulkan sampel tanah, air, dan udara dari lokasi untuk penelitian lebih lanjut.
BACA JUGA:Menengok 7 Kelompok Suku Komering, Warisan Budaya di Tepian Sungai Sumatera Selatan
BACA JUGA:Melihat Desa IV Suku Menanti, Destinasi Wisata Unggulan di Bengkulu yang Memukau
Menurut Ana Kurchatova dari Sub-Arctic Scientific Research Centre, kawah ini terbentuk akibat ledakan campuran gas, air, dan garam di bawah tanah.
Ia menjelaskan bahwa pada sekitar 10.000 tahun lalu, wilayah ini adalah laut. Akibatnya, garam yang terakumulasi dalam tanah bersatu dengan gas dan pasir, menciptakan tekanan tinggi yang akhirnya meledak dan membentuk kawah raksasa tersebut.
Fenomena sinkhole seperti ini bukan pertama kalinya terjadi di dunia. Kawah di Siberia ini menunjukkan bagaimana perubahan iklim dan suhu dapat memicu proses geologis yang ekstrem, khususnya di wilayah-wilayah kaya gas bumi seperti Yamal. (*)