Taksi Kemudi

Dahlan Iskan ketika mengunjungi KJRI San Fransisco dan pulang menaiki taksi tanpa pengemudi, Waymo.—--

BACA JUGA:Pengedar Sabu di OKU Bernasib Apes

BACA JUGA:Jaga Ketahanan Pangan, Lepas Benih Ikan Nila

Grand Old Party (Partai Republik) benar-benar panen raya dalam pemilu AS 5 November kemarin. Selain memenangi kursi presiden, GOP juga memenangi Senat. Dari 100 kursi Senat GOP sudah mengamankan 52 kursi berbanding 44 kursi Demokrat. Dari 4 kursi yang tersisa kayaknya GOP masih bisa nambah 2 kursi lagi, dari Pennsylvania dan Nevada. Sedang Demokrat berpeluang menambah 1 kursi dari Arizona. Satu kursi sisanya, dari Maine, kayaknya dimenangi Senator independen. Selain memenangi kursi presiden dan Senat, GOP hampir bisa dipastikan tetap mempertahankan mayoritas kursi DPR. Setakat ini GOP sudah mengamankan 209 kursi, sementara Demokrat baru 187 kursi. Dari 39 kursi yang tersisa, setidaknya GOP bisa meraih 12 kursi. Jadi keseluruhan kursi GOP 221 kursi. Untuk menjadi mayoritas hanya butuh 218 kursi. Artinya Trump gampang menghadapi parlemen, karena dua kamar di Kongres -- DPR dan Senat -- dikuasai partai berlambang gajah merah dengan tiga bintang di punggung itu. Semoga di bawah administrasi Trump AS tak akan royal lagi mengirimkan puluhan ribu bom MK-84 yang beratnya 2000 pound dan MK-82 yang 500 pound. Bom jenis MK-82 itu saja daya-rusaknya mencapai radius 20 meter. Bayangkan daya-rusak yang MK-84. Tetap menjadi sekutu kuat Israel silahkan saja. Tetapi jangan lagi membantu persenjataan, utamanya bom. Ketimbang duit dibelikan bom untk dikirimkan ke Israel mendingan dipakai untuk melanjutkan dinding perbatasan. Itu lebih bermanfaat bagi warga AS. 

Johan 

Baca berita. Judulnya: Rupiah berpotensi melemah karena Trump yang terpilih sebagai presiden. Seandainya Kamala yang menang. Judulnya tentu berubah menjadi: Rupiah berpotensi melemah karena Kamala yang terpilih sebagai presiden. Ciri khas pejabat negeri Kepulauan India, faktor eksternal sudah disiapkan untuk menutupi ketidakbecusan mereka dalam bekerja. 

Udin Salemo 

PMX Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim (DSAI) begitu dia terpilih jadi perdana menteri langsung dia laksanakan pemotongan gaji jemaah menteri sebesar 20%. Sedang Beliau sendiri tidak menerima gaji perdana menteri. Beliau hanya menerima gaji sebagai anggota parlimen. Tak berapa lama berkuasa Pak Anwar menaikkan gaji umr di Malaysia. Di negara kulon Vanuatu bagian barat daya berlaku sebaliknya. Pak gemoy begitu diangkat jadi lurah langsung bagi-bagi jabatan ke kolega. Istilah kerennya zaken kabinet, wkwkwkwk... Sampai jumlah kementerian dan lembaga/badan turah-turah. Memecahkan rekor banyaknya. Kata wakhaji JZ itu kabinet obesitas yang punya indeks massa tubuh diatas 25, hahaha.... 

Jimmy Marta 

Bersiap meliput pesta kemenangan dan karnavalnya, namun ternyata KH kalah. KH yang disurvey selalu unggul, realnya ternyata kalah. Awan hitam belum tentu akan hujan/ Air tempayan jangan dulu ditumpahkan/ Kenyataan tak selalu sesuai harapan/ Namun asa tetap selalu harus diperjuangkan. Semangat siang... 

Udin Salemo 

wartawati: "kok, anda perhatian sekali sampai ke kancing baju." pak boss: "itulah seorang gentleman." wartawati: "saya suka sikap anda." pak boss: (jantung berdegup makin kencang) 

Mirza Mirwan 

Kayaknya Pak DI kurang cermat membaca nama SD yang menjadi polling station (TPS) di Oakland utara itu. Bukan "Malcom X" tapi "Malcolm X", Malcolm X Elementary School. Sayangnya Pak DI tidak mencari tahu apa hubungan nama SD itu dengan Malcolm X (atau Malcolm Little, atau Haji Malik el-Shabbaz), tokoh Islam kulit hitam yang tewas diberondong lebih dari 20 peluru oleh 3 orang mantan anak-buahnya di Nation of Islam pada 1965 dalam usia 39 tahun. 

Liáng - βιολί ζήτα 

iseng-iseng saja Make America Great Again. Jadikan Amerika Hebat Lagi. Berarti Amerika saat ini sudah tidak sehebat dahulu. Lantas hebatnya Amerika dahulu itu seperti apa ?? Juga, ukuran hebatnya itu sendiri seperti apa ?? Apakah sehebat dahulu ketika negara-negara lain masih tertinggal jauh di belakang Amerika dalam segala bidang ?? Apakah menjadikan Amerika sehebat dahulu itu masih sesuai dengan perubahan zaman, dimana banyak negara sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat, bahkan ada yang hampir setara dengan Amerika ?? Ataukah Amerika akan berupaya secara luar biasa untuk kembali mendominasi dunia dalam segala bidang dengan pembangunan yang luar biasa pula, melampaui hasil pembangunan di negara-negara manapun ?? Mungkinkah hal seperti itu dapat dicapai dengan mudah di dalam persaingan dunia yang begitu ketat ?? Bukankah upaya yang luar biasa itu pada umumnya akan berisiko luar biasa pula ketika tidak tercapai secara optimal ?? Mungkin Eyang Trump lupa bahwa setiap masa ada zeitgeist-nya tersendiri ?? Masa sekarang ini mungkin gilirannya negara lain yang mendominasi dunia tanpa perlu 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan