Mayat Pria Ditemukan Mengapung di Sungai Ogan
Mayat Pria Ditemukan Mengapung di Sungai Ogan, Desa Belatung OKU Heboh. Foto : ist --
REL, Baturaja - Masyarakat Desa Belatung, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), dikejutkan dengan penemuan mayat pria dewasa yang mengapung di Sungai Ogan, tepatnya di tepi Desa Belatung, Sabtu pagi (9/11).
Jasad tersebut ditemukan tanpa identitas, mengenakan baju berwarna merah, dan diperkirakan sudah hanyut selama tiga hari sebelum akhirnya terlihat oleh warga.
Penemuan mayat ini pertama kali dilaporkan oleh dua warga setempat, Iwan Irawan (38) dan Peldi (37), yang tengah menjaring ikan di sungai pada sekitar pukul 07.00 WIB.
Menyadari adanya jasad yang mengapung, mereka segera melapor kepada Ketua RT setempat, Jumairi, yang kemudian meneruskan laporan tersebut kepada Kepala Desa Belatung, Plando, serta pihak kepolisian.
Kapolsek Lubuk Batang, AKP Rolly Irawan, mengonfirmasi bahwa anggota Polsek Lubuk Batang telah dikerahkan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
BACA JUGA:Edarkan Sabu, Dua Terdakwa Dituntut Tujuh Tahun Penjara
BACA JUGA:Petugas Pemilu Dijamin BPJS Ketenagakerjaan
Tim gabungan yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Lubuk Batang, Ka SPKT Regu I Aiptu Astari Yudi SH, bersama dengan personel Polres OKU, tim medis, serta perangkat desa, turut hadir di lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut penuturan saksi, Iwan dan Peldi sedang mencari ikan di sungai menggunakan perahu ketika mereka melihat sesuatu yang mencurigakan mengapung di permukaan air.
Bersama dengan kakak sepupu mereka, Oskar, yang juga warga Dusun IV Desa Belatung, mereka memastikan temuan tersebut sebelum melapor kepada pihak berwenang.
Temuan ini langsung ditindaklanjuti oleh tim kepolisian yang mengamankan TKP dan mengumpulkan informasi dari saksi serta warga sekitar.
BACA JUGA:Dicuri di Bengkulu Dijual di Empat Lawang
BACA JUGA:Tersangka Pencabulan di Panti Asuhan Tanggerang Ditangkap di Empat Lawang
Di lokasi kejadian, hadir pula tim medis dari Puskesmas Lubuk Batang yang dipimpin oleh dr. Dewi Try Yulia Sari, dr. Mita Huljanah, dan kepala puskesmas, Yeni Beka Purnani, beserta beberapa perawat.