Prabowo Tegaskan Indonesia Tidak Akan Bergabung dengan Aliansi Militer Mana Pun
Doc/Foto/Ist--
REL,BACAKORAN.CO - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan Indonesia tidak akan bergabung dengan aliansi militer atau blok eksklusif apapun dalam kunjungannya ke Beijing, China, pada Sabtu (9/11). Dalam pertemuannya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Prabowo menekankan bahwa Indonesia menerapkan politik bebas aktif yang tidak memihak pada pihak manapun.
Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia akan terus menjaga kebijakan luar negeri yang independen, serta menghindari keterlibatan dalam aliansi militer yang bertujuan untuk melawan negara lain. “Indonesia tidak akan bergabung dengan aliansi militer atau blok eksklusif untuk melawan pihak ketiga,” ujar Prabowo, seperti yang diberitakan media China, Xinhua.
BACA JUGA:Perampokan Emas 1 Ton Terungkap Gara-gara Ulah Istri, Begini Cerita di Baliknya
BACA JUGA:Wonderkid Barcelona Peraih Trofi Kopa 2024 di Ballon d'Or
Lebih lanjut, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan Tiongkok dalam kerangka kerja multilateral, seperti G20, yang fokus pada pemajuan kepentingan negara-negara berkembang. Prabowo juga menyebutkan pentingnya koordinasi lebih lanjut dengan Tiongkok dalam berbagai isu global untuk memastikan kontribusi positif Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik dunia.
Pada awal November 2024, Indonesia resmi mengajukan diri untuk menjadi anggota penuh BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), sebuah organisasi ekonomi yang sering dianggap sebagai tandingan G7, forum yang didominasi negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan sekutunya . Meskipun masih dalam proses kerahasiaan, langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia pada politik luar negeri yang bebas aktif.
BACA JUGA:IKN Ditargetkan Jadi Pusat Pemerintahan Baru dalam 5 Tahun Mendatang
Di sisi lain, Indonesia terus memperkuat pertahanan dengan berbagai negara besar melalui forum multilateral, termasuk G20, yang juga melibatkan kekuatan ekonomi utama dunia seperti AS, Tiongkok, dan Rusia. Prabowo menegaskan, meskipun ketegangan antara AS-China dan AS-Rusia semakin memanas, Indonesia akan tetap menjaga prinsip kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga mengungkapkan dukungannya terhadap prinsip Kebijakan Satu Tiongkok yang diterapkan oleh pemerintah Tiongkok dan upaya memuji Xi Jinping dalam menegakkan keadilan internasional, khususnya terkait masalah Palestina. Pemimpin kedua juga membahas berbagai peluang kerja sama di bidang ekonomi, keamanan, dan pembangunan infrastruktur antara kedua negara.
BACA JUGA:AHY Tunjuk Merry Riana Jadi Staf Khusus, Berikut Riwayat Pendidikan dan Kariernya
Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam memperkuat posisi geopolitiknya, sambil mempertahankan kebijakan luar negeri yang menekan independensi dan non-blok.***