Kasus DBD di Sumsel Meningkat
Trisnawarman. Foto: dok/ist--
REL, Palembang – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatra Selatan (Sumsel) mengalami lonjakan signifikan pada tahun ini.
Dari Januari hingga awal November 2024, Dinas Kesehatan mencatat sebanyak 5.243 kasus DBD di wilayah Sumsel, hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 2.804 kasus.
Meski total kasus meningkat, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Trisnawarman, mengungkapkan bahwa tren bulanan menunjukkan penurunan jumlah kasus.
"Pada bulan Januari, kasus DBD mencapai ribuan, namun seiring berjalannya waktu, angkanya terus menurun hingga hanya 96 kasus pada bulan Oktober," ujar Trisnawarman.
Dalam laporan terbaru yang dirilis pada Minggu (10/11/2024), Trisnawarman menjelaskan bahwa saat ini terdapat 36 kasus aktif DBD di Sumsel, dengan sebaran tertinggi di Kota Palembang, yang mencatatkan 14 kasus.
BACA JUGA:Dinsos Sasar 236 KK di Giat Verval Kemiskinan Ekstrem
BACA JUGA:Serapan Anggaran Pemkab Lahat Masih Terbilang Rendah
Menurutnya, salah satu faktor yang memicu tingginya angka kematian akibat DBD adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala kritis penyakit ini, sehingga pasien sering terlambat mendapat penanganan medis yang tepat.
Trisnawarman menghimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala-gejala DBD, seperti demam tinggi yang berlangsung lebih dari dua hari, nyeri otot, dan bintik-bintik merah pada kulit.
“Jika ada gejala demam tinggi yang tak kunjung reda, segera bawa pasien ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah preventif untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD.
Pola hidup sehat dan rutin membersihkan area sekitar rumah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti genangan air pada wadah-wadah terbuka, sangat dianjurkan.
Selain itu, Dinas Kesehatan Sumsel akan terus mengupayakan penyuluhan ke masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai bahaya DBD serta cara-cara pencegahannya.
“Kami berharap masyarakat dapat berperan aktif menjaga kesehatan lingkungan dan segera mengambil langkah jika menemukan tanda-tanda penyakit DBD,” tambah Trisnawarman. (*)