Mantan Perwira KNIL Jadi Buronan: Rampok Uang Bank Rp 87 Miliar Demi Hidup Mewah di Batavia

Doc/Foto/Ist--
REL,BACAKORAN.CO – Kehidupan mewah di ibu kota seringkali menjadi impian banyak orang. Namun, kisah tragis seorang mantan perwira KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger) bernama AM Sonneveld menunjukkan sisi gelap dari ambisi tersebut. Mantan pejabat tinggi yang disegani ini terungkap sebagai dalang pencurian besar-besaran dari sebuah bank swasta di Batavia pada awal abad ke-20.
Kehidupan Glamor di Batavia
Sonneveld dan istrinya dikenal sebagai pasangan sosialita yang sering menghadiri pesta-pesta mewah di Societeit Harmoni, sebuah tempat hiburan kelas atas di pusat Batavia (sekarang Jakarta). Tidak ada yang merangkum kekayaan pasangan ini karena rekam jejaknya yang terhormat sebagai mantan petugas KNIL dan pegawai senior di Nederlandsch-Indie Escompto Maatschappij, bank swasta terbesar di Hindia Belanda.
BACA JUGA:Menikmati Keajaiban Banyuwangi, Kuliner Legendaris dan Pesona Alam Tersembunyi
BACA JUGA:Mencoba Ayam Bakar Taliwang, Kuliner Khas Lombok yang Menggugah Selera
Pencurian Terbongkar
Pada awal September 1913, media Hindia Belanda gempar setelah investigasi internal bank mengungkap Sonneveld telah mencuri uang nasabah sebesar 122 ribu gulden. Jumlah ini setara dengan 73 kg emas pada masa itu atau sekitar Rp 87 miliar jika dikonversikan ke harga emas saat ini.
Laporan harian Deli Courant (5 September 1913) menyebutkan bahwa Sonneveld memanfaatkan jabatannya untuk memanipulasi transaksi nasabah tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun.
BACA JUGA:Melisik Sejarah dan Misteri Gunung Dempo, Ledakan Super Pada Masanya
BACA JUGA:Siap-Siap Liburan! Jadwal Lengkap Libur Semester Ganjil Desember 2024 dan Awal Tahun 2025
Pelarian Melintasi Pulau Jawa
Sadar aksinya mulai terbongkar, Sonneveld dan istrinya kabur dari Batavia. Mereka meninggalkan kota dengan kereta api menuju Bandung, lalu melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Polisi menemukan jejaknya setelah seorang teman yang bertemu Sonneveld dalam perjalanan melaporkan rencana pengungsinya ke Hong Kong.
"Sonneveld mengaku akan belajar banding ke cabang Bank Escompto di Hong Kong," tulis Bataviaasch Nieuwsblad (7 September 1913). Namun, teman tersebut menyadari bahwa itu hanyalah alasan palsu.
BACA JUGA:Siap-Siap Liburan! Jadwal Lengkap Libur Semester Ganjil Desember 2024 dan Awal Tahun 2025