Walk Out
Oleh: Dahlan Iskan --
Lagarenze 1301
Inilah "pose tahun ini". Tangan kiri masuk ke kantong celana, tangan kanan menggapai pundak. Pose yang khas anak muda pada zamannya, yang kini sudah jadi baby boomer. :) :)
Mbah Mars
Kemarin tak sengaja melihat potongan video Pak Abdul Mu’ti, sang menteri pendidikan sekarang. Beliau berkisah tentang perjuangan menggapai cita-citanya. Abdul Mu’ti terlahir dari ayah ibu yg sederhana di pelosok kampung Kudus Jateng. Dalam kisahnya, Mu’ti menuturkan bahwa orang tuanya hanya mampu mengantarkannya menjadi sarjana di UIN Walisongo Semarang. Namun, Mu’ti ingin lebih dari itu. Karena setiap sebelum subuh dia mendengarkan siaran radio dari Australia, maka dia bercita-cita bisa kuliah di Australia. Berkat kegigihannya, terutama secara rutin mendengarkan siaran kursus Bahasa Inggris dari radio Australia, Mu’ti pandai berbahasa Inggris. Berawal dari situ dia berhasil mendapatkan beasiswa di Flinders University of South Australia di Adelaide. Selanjutnya Mu’ti menegaskan bahwa CITA-CITA itu sangat penting. Siapa yg punya cita-cita maka akan berusaha mewujudkannya. Tak lupa Pak Mu’ti mengutip ayat saktinya: “Inna ma’al ‘usri yusran” (Sesungguhnya kemudahan akan menyertai kesulitan). Pak Muk’ti menafsirkan kata “al’usri itu menggunakan atribut “al” yg menunjukkan status makrifat (tertentu alias terbatas). Sedangkan kata “yusran” menggunakan bentuk nakirah (tak tertentu alias tak terbatas). Jadi, sebuah kesulitan itu pasti memiliki lebih banyak solusi daripada kebuntuan. Keluarga yg mengalami kesulitan ekonomi (al-‘usr) mestinya tetap optimis bisa mencari jalan untuk bisa mengantarkan putra-putrinya ke jenjang pendidikan yg tinggi (yusran). Semoga sukses mengemban amanah.
djokoLodang
-o-- CAPUNG ... Ketika masih di Kebumen, masih di SMA, Fauziyah terpana akan capung. Hari itu hujan lebat. Hujan angin. Seekor capung terbang di tengah badai. Terlihat kuat terbang melawan angin. Sayapnya tidak menjadi berat karena basah. ... * Masa kecil di Solo dulu, saya mengenal dari dekat capung kecil dan capung besar. Besar atau kecil, dilihat ukuran badannya. Yang kecil disebut "ndok-iyik". Yang besar "ndok-erok". Kalau sabar, dulu bisa menangkap mereka saat sedang "mencok" --hinggap-- di ranting atau daun. Mengendap-endap dari belakang, lalu dijepit ujung ekornya pakai jempol dan telunjuk. Dengan halus. Diamati sebentar, lalu dilepas lagi. Sungguh kenangan indah masa kecil. Masa SD. Di Bandung, capung disebut "papatong". --koJo.-
Agus Suryonegoro III - 阿古斯•苏约诺
MARILAH.. GILIRAN KITA, DAN ANDA SEMUA.. "Ketika capung melawan badai, kita belajar bahwa keajaiban lahir dari kerja keras dan rasa ingin tahu. Begitu pula Fauziyah dengan capung, Fitria dengan awan, dan teman-teman lainnya di Urbana Champaign. Mereka bukan hanya penuntut ilmu, tapi juga penakluk batas. Bagi kita yang membaca, mereka mengingatkan: ilmu itu seperti supermoon—harus kita kejar walau tampak jauh. Jangan puas jadi penonton langit, jadilah penjelajah galaksi. Ayo, teman-teman! Buku, laboratorium, dan perjuangan menanti. Siapa tahu, kita yang selanjutnya melawan badai dan menjadi inspirasi di meja cerita pak Dahlan Iskan berikutnya." ### Semoga..
Mirza Mirwan
Sebenarnya ada begitu banyak pemerintah, universitas, dan lembaga yang menyediakan beasiswa, khususnya untuk S-2 dan S-3 di luar negeri. Dari beasiswa sebagian hingga beasiswa penuh. Sayangnya untuk mendapatkan beasiswa itu tidak cukup hanya mengandalkan IPK (GPA) S-1 yang tinggi, bahkan sempurna sekalipun. Kekurangan lulusan S-1 kita adalah rendahnya nilai IELTS -- International English Language Testing System -- yang berlaku di sekitar 150 negara. Padahal biasanya universitas di luar negeri mensyaratkan nilai IELTS minimal 6,5, malah ada yang 7. Anda mungkin bisa menerjemahkan sebuah teks berbahasa Inggris (bukan lewat aplikasi terjemahan, lho). Tetapi kecakapan menerjemahkan tidak termasuk dalam tes IELTS. Sebab yang diujikan dalam tes IELTS meliputi: listening (mendengarkan), reading (membaca), writing (menulis), dan speaking (berbicara). Tak apalah bila salah satu tes, reading misalnya, Anda hanya meraih nilai 5,5. Tetapi secara keseluruhan reratanya minimal harus 6,5 atau 7. Nah bagi pembaca yang pengin anaknya mendapat beasiswa ke luar negeri, ingatkan untuk melatih keterampilan berbahasa Inggris. Begitu mau wisuda S-1, ikut tes IELTS. Biayanya lumayan, memang, di atas 3 juta. Sertifikat IELTS hanya berlaku 2 tahun. Kalau Anda bisa meraih nilai IELTS minimal 6,5, mestinya untuk tes membuat esai beasiswa LPDP bukanlah hal yang sulit.
heru santoso
Saya nguping, eh sesekali ikut nimbrung mereka bertiga video call: anak wedok di Hangzhou, anak lanang di Aachen, mamanya di Malang. Hari itu yang dibicarakan bukan perkuliahan atau cuaca musim dingin yg datang awal. Namun tentang blak Friday: belanja diskon. Beberapa tempat belanja dimasukkan list untuk "serbu diskon". Selain list di Aachen, ada juga mall di Dusseldorf dan kota lebih deket lagi: Maastricht (Belanda) dan Liege (Belgia). Aachen kota kecil di Jerman bagian barat, selemparan batu ke Belanda atau Belgia. Di Eropa diskon gede menjadi agenda besar emak2 dan anak kost. Karena langka, dan diskonnya beneran. Anak wedok ga banyak ngomong, bahkan mic nya di-mute. Rupanya dia sambil meeting online PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia). Mereka berdua memang suka aktif sejak OSIS. Mereka berdua yg sejak kecil berkeinginan kuliah di luar. Mereka berdua sekarang kuliahnya gratis, orangtuanya ngitung living cost: klo dapat belanjaan diskon, transfer utk support living cost bulan depan berkurang :)
djokoLodang
-o-- (META)-FISIKA AWAN ... Fitria akan jadi ”doktor fisika awan” pertama di Indonesia. Dia sudah ahli meteorologi dan fisika tapi masih terus ingin mendalami perilaku awan. Lewat penelitiannyi tentang fenomena hujan es. ... * Semoga Fitriya berhasil. Di Indonesia, sudah banyak yang bisa "mengendalikan" awan. Bukan melalui jalur science. Teorinya sederhana. 1) Saat Anda mengemudi mobil, tentu punya "feeling" space/ruang yang ditempati mobil itu. Mobil kecil atau besar. Feeling Anda sebagai pengemudi pasti lah melebihi feeling para penumpang. 2) Anjing penjaga rumah punya "feeling" ruang/space seperti itu. Dia bisa mendeteksi seseorang yang lewat mendekat, dan kemudian menggonggong. Anda bisa mengembangkan "rasa-ruang" seperti dua contoh di atas. Saat berada di rumah, Anda bisa merasakan "rasa-ruang", mulai dari yang sempit --seluas ruangan kamar-- hingga ke seluruh bangunan rumah, kemudian ke seantero halaman. Bila dilatih dengan tekun, "rasa ruang" ini bisa mencakup lebih jauh. Hingga ke awan nun di atas sana. Itu lah salah satu cara yng dipakai pawang hujan untuk memindahkan awan pembawa hujan ke tempat lain. * Ada dua jalur yang diberikan kepada anak-cucu Adam yang diberi tugas dan amanah sebagai pengelola/perawat dunia. Jalur pertama lewat science/teknologi. Otak kiri. Logika. Jalur kedua lewat "rasa". Otak kanan. * Yang ideal adalah bisa menggunakan kedua-duanya. Secara harmonis dan optimal. --koJo.-
Jokosp Sp