Paguyuban PMPB Salurkan Bantuan

DONASI: Paguyuban Masyarakat Palembang Bersatu (PMPB) Kota Palembang menyalurkan donasi langsung kepada para korban. Foto: dok/ist--
REL, Palembang – Tragedi kebakaran yang melanda sebuah bengkel sekaligus rumah di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan IT II, Palembang, pada Kamis lalu (28/11/2024), menyisakan duka mendalam.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB ini merenggut tiga nyawa sekaligus, yakni Siti Rohani (56), putrinya Mega Monica (22), dan sepupu Mega, Lidia Puspita Sari (20). Ketiganya terjebak dalam kobaran api.
Sementara itu, dua korban selamat, Mirwan Fahlevi alias Levi (26) dan Hermanto (19), masih harus menanggung luka bakar serius.
Hingga kini, Levi masih dirawat intensif di RS Pelabuhan.
Tragedi memilukan ini menggerakkan Paguyuban Masyarakat Palembang Bersatu (PMPB) Kota Palembang untuk menyalurkan donasi langsung kepada para korban yang terdampak.
Dipimpin oleh H. Syamsul Rizal alias Kakcik Atay, organisasi ini kembali menunjukkan komitmennya dalam misi sosial untuk membantu sesama.
Wakil Ketua Umum PMPB Kota Palembang, Putra, menjelaskan bahwa pihaknya menyerahkan donasi berupa uang tunai kepada Levi.
“Kami menyerahkan langsung donasi ini kepada Levi bakda Maghrib. Ia masih dirawat di rumah sakit akibat luka bakar yang cukup serius,” ujar Putra kepada Sumatera Ekspres pada Selasa malam (3/12/2024).
Tidak hanya Levi, bantuan serupa juga diberikan kepada Hermanto, korban lainnya. Namun, lantaran Hermanto telah keluar dari rumah sakit, donasi disalurkan melalui transfer bank.
Kebakaran ini tidak hanya melahap bengkel milik Mukmin SPd, yang juga menjabat sebagai Kepala SD Negeri 243 Palembang, tetapi juga merambat ke counter ponsel Rasya Cell milik pasangan suami istri, Evi dan suaminya.
"Counter mereka ikut terbakar, termasuk sebuah mobil. Beruntung tidak ada korban jiwa. Kami juga menyerahkan donasi berupa uang tunai kepada ibu Evi dan suaminya," tambah Putra.
Putra menegaskan bahwa PMPB Kota Palembang sengaja memilih memberikan bantuan berupa uang tunai, bukan bahan pokok atau barang lainnya.
BACA JUGA:Siap Jadi Lumbung Pangan Nasional
BACA JUGA:Diterpa Stigma Zona Merah Narkoba