Putri Gus Dur, Inayah Wahid, Kritik Pedas Gus Miftah Soal Penghinaan Pedagang Es Teh

Reporter: Adi Candra |

Editor: Adi Candra |

Jumat , 06 Dec 2024 - 16:03

Putri Gus Dur, Inayah Wahid, Kritik Pedas Gus Miftah Soal Penghinaan Pedagang Es Teh-ist/net-

Banyak yang menganggap bahwa tindakan memborong dagangan adalah bentuk upaya menutupi kesalahan tanpa memperbaiki akar permasalahan, yaitu sikap yang tidak menghormati orang lain.

Pentingnya Menjaga Martabat Sesama

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, terutama tokoh publik, untuk selalu menjaga sikap dan ucapan mereka. Sebagai ulama, Gus Miftah diharapkan dapat memberikan contoh yang baik dalam menghormati dan memuliakan sesama manusia, tanpa memandang latar belakang atau pekerjaan mereka.

Pernyataan Inayah Wahid menjadi refleksi mendalam bahwa penghormatan tidak bisa digantikan dengan uang atau tindakan material, tetapi harus dimulai dari sikap yang tulus dan saling menghargai.***

putri gus dur, inayah wahid, kritik pedas gus miftah soal penghinaan pedagang es teh                            putri gus dur, inayah wahid, kritik pedas gus miftah soal penghinaan pedagang es teh
rel, bandung - putri mendiang k.h. abdurrahman wahid (gus dur), inayah wahid, melontarkan kritik tajam terhadap gus miftah terkait kasus penghinaan kepada seorang penjual es teh yang viral di media sosial.
dalam cuitan di akun x pribadinya, inayah menyoroti sikap gus miftah yang dianggap angkuh, meskipun ia mencoba menebus kesalahannya dengan memborong dagangan penjual tersebut.
“gak ada gunanya kamu sok mborong es tehnya kalau kamu merendahkan beliau di depan publik,” tulis inayah dalam cuitannya yang menyedot perhatian warganet.
kritik inayah wahid: harkat dan martabat harus dijaga
menurut inayah, tindakan memborong dagangan bukanlah solusi yang tepat untuk memperbaiki kesalahan seperti itu. ia menegaskan bahwa menjaga harkat dan martabat sesama manusia jauh lebih penting daripada sekadar memberikan kompensasi material.
baca juga:gus miftah mundur dari utusan khusus presiden, ini alasan dan kisah di baliknya
baca juga:hati-hati kalau whatsapp mendadak begini, tanda disadap dari jauh
"yang wajib itu menjaga harkat martabat sesama manusia, bukan mborong dagangan," imbuhnya. pernyataan ini mendapat banyak dukungan dari warganet yang menganggap perlakuan gus miftah terhadap penjual es teh tidak pantas.
kronologi kasus gus miftah
kasus ini bermula dari sebuah video yang beredar di media sosial. dalam video tersebut, gus miftah, yang dikenal sebagai ulama dan penceramah, terlihat melontarkan kata-kata yang dianggap merendahkan kepada seorang bapak penjual es teh saat sedang berceramah.
meski gus miftah kemudian memborong dagangan penjual tersebut sebagai bentuk permintaan maaf, banyak pihak, termasuk inayah wahid, merasa hal itu tidak cukup untuk menghapus luka yang telah ditimbulkan.
respons publik terhadap kasus gus miftah
kasus ini menjadi sorotan publik, tidak hanya karena melibatkan tokoh agama terkenal, tetapi juga karena menyentuh isu penting tentang penghormatan terhadap sesama manusia. warganet ramai-ramai mengkritik tindakan gus miftah dan mendukung pernyataan inayah wahid.
banyak yang menganggap bahwa tindakan memborong dagangan adalah bentuk upaya menutupi kesalahan tanpa memperbaiki akar permasalahan, yaitu sikap yang tidak menghormati orang lain.
baca juga:harga tiket masuk dufan ancol dan promo terbaru untuk liburan akhir pekan
baca juga:surganya destinasi wisata terbaru dan populer di tasikmalaya
pentingnya menjaga martabat sesama
kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, terutama tokoh publik, untuk selalu menjaga sikap dan ucapan mereka. sebagai ulama, gus miftah diharapkan dapat memberikan contoh yang baik dalam menghormati dan memuliakan sesama manusia, tanpa memandang latar belakang atau pekerjaan mereka.
pernyataan inayah wahid menjadi refleksi mendalam bahwa penghormatan tidak bisa digantikan dengan uang atau tindakan material, tetapi harus dimulai dari sikap yang tulus dan saling menghargai.***