Potensi Banjir Mengancam Kabupaten Lahat
Kondisi debit sungai lematang yang tidak normal lagi dikarenakan tingginya intensitas hujan yang melanda Kabupaten Lahat. Foto : Ismail--
REL, Lahat - Hujan yang berkepanjangan dalam sepekan terakhir di sejumlah kawasan Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan, kini menimbulkan dampak serius terhadap debit air Sungai Lematang. Beberapa daerah melaporkan bahwa air sungai telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, hampir meluber ke permukaan, dengan kondisi air yang terlihat keruh sepanjang mengalir melintasi wilayah tersebut.
Warga setempat mulai merasakan kekhawatiran dan ketakutan, terutama karena masih teringat trauma banjir besar yang melanda Kabupaten Lahat pada tahun 2023. Pada tahun lalu, banjir meresahkan warga ketika Sungai Lahat tidak mampu menampung air dari daerah hulu, mengakibatkan meluapnya air ke pemukiman warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lahat, Drs H Ali Afandi, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Ananta ST MT, menyampaikan bahwa terus meningkatnya curah hujan telah menyebabkan kenaikan debit air Sungai Lematang. Meskipun kondisi saat ini masih dalam status siaga, belum mencapai pemukiman warga, pihak berwenang terus memantau situasi dengan ketat.
"Benar, debit air Sungai Lematang mulai meninggi, namun untuk informasi wilayah yang rawan banjir seperti Desa Lubuk Sepang masih dalam kondisi aman," ujarnya pada Kamis, 18 Januari 2024.
BACA JUGA:Jaga Literasi dalam Pesta Demokrasi
BACA JUGA:Ada 686 Lowongan Kerja Tersedia
Tanda-tanda air sungai yang tinggi sudah terlihat di kawasan Taman Bendungan Kelurahan Lahat Tengah-Desa Selawi, Kecamatan Lahat. Warga setempat terus waspada terhadap potensi meningkatnya debit air sungai, mengingat pengalaman sebelumnya.
"Kami bersama warga saling berkoordinasi karena air sungai nyaris mencapai permukaan. Kami selalu siaga, terutama karena pemukiman warga, khususnya RT08 RW 01 Kelurahan Lahat Tengah, tidak jauh dari Sungai Lematang," ungkap Ketua RT 09 RW 01 Kelurahan Lahat Tengah.
Sementara pihak BPBD dan instansi terkait terus berupaya memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat, warga diminta untuk tetap waspada dan siaga menghadapi potensi banjir. Koordinasi antarwarga dianggap krusial untuk mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi akibat kenaikan debit air Sungai Lematang. (SM)