Laga Krusial Vietnam vs Indonesia: Cahya Supriadi Diragukan Tampil, Shin Tae-yong Desak AFF Perbaiki Jadwal
Doc/Foto/Ist--
REL,BACAKORAN.CO – Timnas Indonesia akan menghadapi Vietnam pada laga ketiga fase grup Piala AFF 2024. Laga penting ini dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 15 Desember 2024. Namun, kabar buruk datang dari skuad Garuda. Pelatih Shin Tae-yong mengkonfirmasi bahwa kiper andalan, Cahya Supriadi, diragukan tampil karena cedera yang dideritanya setelah pertandingan melawan Myanmar.
BACA JUGA:Tertatih Raih Kemenangan di Liga Champions
BACA JUGA:Marc Bartra Siap Gabung Inter Miami?
Cahya Supriadi Cedera, Daffa Fasya Sorotan
Cahya Supriadi, kiper utama Timnas Indonesia, mengalami cedera setelah laga kontra Myanmar pada 9 Desember 2024. Menurut Shin Tae-yong, Cahya langsung menjalani pemeriksaan MRI dan hasilnya menunjukkan adanya cedera yang membuatnya absen saat melawan Laos pada 12 Desember 2024. Tim medis memutuskan untuk tidak memainkannya demi memulihkan kondisinya.
“Setelah lawan Myanmar diketahui, Cahya menjalani pemeriksaan MRI dan ada cedera. Berdasarkan saran dokter, kami memilih untuk mengistirahatkannya,” ujar Shin Tae-yong.
Tanpa Cahya, Shin Tae-yong terpaksa menurunkan kiper penggantinya, Daffa Fasya Sukmawijaya. Namun, performa Daffa mendapat sorotan tajam. Dari tiga tembakan tepat sasaran Laos, tiga gol bersarang di gawang Indonesia. Tak ada satupun penyelamatan yang berhasil dilakukan kiper Borneo FC tersebut. Sorotan publik dan media pun tak terhindarkan, terutama terkait keputusan Shin Tae-yong menurunkan Daffa sebagai pengganti Cahya.
BACA JUGA:Proses Naturalisasi Ole Romeny Hampir Rampung, Timnas Indonesia Makin Tangguh!
BACA JUGA:Chelsea Vs Tottenham Dihiasi Keputusan VAR Kontroversial
Jadwal Padat Jadi Keluhan Shin Tae-yong
Shin Tae-yong juga mengkritik jadwal padat yang diterapkan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF). Menurutnya, jarak antar pertandingan yang hanya tiga hari membuat pemain rentan cedera. Ia menilai jadwal tersebut lebih mengutamakan jadwal televisi dibandingkan kesehatan pemain.
“Jeda antar pertandingan hanya tiga hari. Ini sama dengan membunuh pemain,” tegas pelatih asal Korea Selatan itu.
Ia mengungkapkan bahwa setelah pertandingan melawan Myanmar, Timnas Indonesia harus menempuh perjalanan panjang dari Myanmar ke Kuala Lumpur, kemudian ke Jakarta, sebelum akhirnya tiba di Solo. Proses perjalanan itu memakan waktu hingga 16 jam, yang menurutnya mempengaruhi kondisi fisik pemain.
“Setelah melawan laga Laos, kami juga langsung harus terbang ke Vietnam. Ini bukan soal performa, tapi soal menjaga kebugaran pemain. AFF harus lebih memikirkan kesehatan pemain agar mereka bisa tampil maksimal,” lanjutnya.