Efisiensi Tinggi, Biaya Tinggi? Bongkar 5 Kekurangan Mobil Hybrid yang Sering Diabaikan
Ilustari foto.--
Motor listrik: Komponen ini jarang rusak, tetapi jika terjadi kerusakan, biaya penggantiannya mahal.
Sistem manajemen energi: perpindahan daya dari motor listrik ke mesin bensin berjalan mulus, sistem ini memerlukan keahlian teknis yang tidak dimiliki oleh semua bengkel.
Pemilik mobil hybrid mungkin perlu membawa kendaraan ke bengkel resmi karena teknisi di bengkel umum belum tentu memiliki keahlian yang cukup. Ini membuat biaya servis berkala lebih mahal dibandingkan mobil bensin biasa.
"Kerusakan baterai bisa menjadi mimpi buruk bagi pemilik mobil hybrid. Biaya penggantian baterai bisa mencapai puluhan juta rupiah."
BACA JUGA:Melihat Warung Selat Solo Terpopuler yang Wajib Dikunjungi Saat Wisata ke Surakarta
BACA JUGA:Siap-Siap Revitalisasi MAN IC di Tahun 2025, Rahasia Madrasah Unggul Binaan Kemenag
3. Ketergantungan pada Baterai
Baterai adalah "jantung" dari mobil hybrid. Seiring berjalannya waktu, baterai dapat mengalami degradasi atau kehilangan kapasitas. Jika baterai sudah tidak mampu menyimpan energi dengan baik, performa mobil hybrid akan menurun, terutama dalam mode EV (Electric Vehicle) di mana mobil seharusnya bisa berjalan hanya dengan daya baterai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi umur baterai:
Cuaca ekstrem: Suhu terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempercepat degradasi baterai.
Pola penggunaan: Pengisian dan pengosongan baterai secara terus-menerus dalam waktu singkat dapat mempercepat keausan.
Proses penempatan baterai tidak hanya mahal, tetapi juga memerlukan teknisi khusus. Beberapa produsen menawarkan garansi baterai selama 8-10 tahun, tetapi begitu masa garansi habis, pemilik mobil harus menanggung biayanya sendiri.
"Biaya penempatan baterai mobil hybrid bisa mencapai Rp 20 juta hingga Rp 50 juta, tergantung model dan kapasitasnya."
BACA JUGA:Indonesia Tekankan Tanggung Jawab Israel atas Kejahatan di Gaza dalam Sidang Darurat PBB
BACA JUGA:Melihat Tradisi Nganggung, Warisan Budaya Masyarakat Pulau Bangka