Melihat Adat Sumando, Tradisi Meminang yang Unik di Pesisir Tapanuli Tengah

Melihat Adat Sumando, Tradisi Meminang yang Unik di Pesisir Tapanuli Tengah --
RAKYATEMPATLAWANG- Tapanuli Tengah tidak hanya dikenal dengan keindahan pesisirnya, tetapi juga dengan kekayaan tradisi budaya yang unik.
Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah Adat Sumando, sebuah ritual khas dalam pernikahan masyarakat pesisir Tapanuli Tengah yang menonjolkan nilai kekeluargaan dan kesetaraan.
Adat Sumando merupakan tradisi meminang di mana pihak keluarga perempuan yang "meminang" calon mempelai pria.
Hal ini berbeda dari tradisi umum di banyak daerah di Indonesia, di mana pihak laki-laki biasanya mengambil peran aktif dalam melamar.
BACA JUGA:5 Update Harga HP Realme Desember 2024, Pilihan Terbaik di Kelasnya
Tradisi ini melambangkan penghormatan kepada pihak laki-laki sebagai calon anggota keluarga baru.
Sumando juga menjadi cerminan falsafah hidup masyarakat pesisir yang menjunjung tinggi harmoni, kerja sama, dan kesetaraan dalam hubungan keluarga.
Prosesi Adat Sumando diawali dengan Marujuk , yaitu langkah awal dari pihak perempuan yang mengajukan niat kepada keluarga laki-laki.
Setelah itu, dilanjutkan dengan Manjalo Pangabisan, yaitu penyampaian hantaran sebagai tanda penghormatan dan keseriusan.
BACA JUGA:Ini 10 Rekomendasi Jam Tangan G-Shock di Bawah Rp 2 Juta, Stylish dan Tangguh!
Pada hari pernikahan, dilakukan ritual adat yang melibatkan kedua keluarga besar.
Dalam prosesi ini, calon pengantin pria menerima simbol-simbol tanggung jawab baru sebagai bagian dari keluarga perempuan.
Adat Sumando mengajarkan bahwa dalam pernikahan, tidak ada pihak yang lebih tinggi atau lebih rendah. Sebaliknya, hubungan pernikahan adalah kemitraan yang saling melengkapi.
Pihak perempuan yang "meminang" bukan berarti menurunkan harga diri, tetapi justru memperlihatkan kebesaran hati dan niat untuk membangun keluarga harmonis.