10 Jurusan Sarjana dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi: Panduan Penting Memilih Jurusan Kuliah

Reporter: Adi Candra |

Editor: Adi Candra |

Selasa , 17 Dec 2024 - 17:07

10 Jurusan Sarjana dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi: Panduan Penting Memilih Jurusan Kuliah-ist/net-

Tingkat pengangguran: 54,7%

Jurusan seni ini menghadapi tantangan besar karena tren digitalisasi.

Banyak perusahaan mengalihdayakan pekerjaan desain, sehingga lulusan kesulitan mendapatkan posisi tetap di industri kreatif.

4. Peradilan Pidana

Tingkat pengangguran: 53%

Jurusan ini berfokus pada sistem hukum dan peradilan, namun terbatasnya peluang kerja di sektor publik atau swasta menyebabkan persaingan yang sangat ketat.

5. Manajemen Proyek

Tingkat pengangguran: 52,8%

Keahlian manajemen proyek memang dibutuhkan di berbagai industri, namun perusahaan seringkali mencari kandidat dengan pengalaman yang matang, membuat lulusan baru kurang diminati.

6. Produksi Radio, Televisi, dan Film

Tingkat pengangguran: 52,6%

Industri media dan hiburan bersifat dinamis dan bergantung pada koneksi serta pengalaman.

Hal ini menyebabkan banyak lulusan kesulitan mendapatkan pekerjaan tetap di bidang ini.

7. Seni Studio

Tingkat pengangguran: 52%

10 jurusan sarjana dengan tingkat pengangguran tertinggi: panduan penting memilih jurusan kuliah                            10 jurusan sarjana dengan tingkat pengangguran tertinggi: panduan penting memilih jurusan kuliah
rel, bacakoran.co - memilih jurusan kuliah adalah salah satu keputusan penting yang harus dipertimbangkan matang-matang. 
jurusan yang dipilih tidak hanya menentukan minat dan bakat anda, tetapi juga peluang untuk memasuki dunia kerja.
nyatanya, tidak semua jurusan memberikan prospek karier yang luas, bahkan beberapa memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi.
berikut adalah daftar 10 jurusan sarjana yang lulusannya paling banyak menganggur, beserta alasannya:
1. pendidikan jasmani
tingkat pengangguran: 56,4%
jurusan ini berfokus pada pendidikan olahraga, namun lapangan kerja yang terbatas membuat lulusannya kesulitan mendapatkan pekerjaan. persaingan ketat terjadi di sektor pendidikan dan kebugaran.
2. human resources (hr)
tingkat pengangguran: 55,6%
meskipun hr adalah bagian penting dalam manajemen perusahaan, persaingan ketat dan kebutuhan akan pengalaman membuat lulusan baru sulit mendapatkan pekerjaan, terutama di posisi strategis.
baca juga:menteri abdul mukti minta maaf soal kenaikan gaji guru, tunjangan naik, beban mengajar dipangkas
baca juga:tunjangan sertifikasi guru 2025, besaran untuk pns, pppk, dan honorer pemegang serdik
3. ilustrasi
tingkat pengangguran: 54,7%
jurusan seni ini menghadapi tantangan besar karena tren digitalisasi. 
banyak perusahaan mengalihdayakan pekerjaan desain, sehingga lulusan kesulitan mendapatkan posisi tetap di industri kreatif.
4. peradilan pidana
tingkat pengangguran: 53%
jurusan ini berfokus pada sistem hukum dan peradilan, namun terbatasnya peluang kerja di sektor publik atau swasta menyebabkan persaingan yang sangat ketat.
5. manajemen proyek
tingkat pengangguran: 52,8%
keahlian manajemen proyek memang dibutuhkan di berbagai industri, namun perusahaan seringkali mencari kandidat dengan pengalaman yang matang, membuat lulusan baru kurang diminati.
6. produksi radio, televisi, dan film
tingkat pengangguran: 52,6%
industri media dan hiburan bersifat dinamis dan bergantung pada koneksi serta pengalaman. 
hal ini menyebabkan banyak lulusan kesulitan mendapatkan pekerjaan tetap di bidang ini.
7. seni studio
tingkat pengangguran: 52%
bidang seni visual menawarkan peluang yang terbatas dengan pendapatan yang tidak stabil. banyak lulusan akhirnya harus mencari pekerjaan di luar bidang mereka.
8. administrasi layanan kesehatan
tingkat pengangguran: 51,8%
meskipun sektor kesehatan terus berkembang, lulusan jurusan ini harus bersaing dengan tenaga medis yang memiliki sertifikasi atau spesialisasi tertentu.
9. pendidikan
tingkat pengangguran: 51,8%
keterbatasan lapangan kerja, terutama di wilayah tertentu, membuat lulusan pendidikan sering harus menghadapi ketidakpastian karier.
10. pengembangan manusia dan keluarga
baca juga:prediksi potongan gaji dan tunjangan sertifikasi guru pns dan pppk tahun 2025
baca juga:pelantikan sjafrie sjamsoeddin sebagai ketua harian dewan pertahanan nasional oleh presiden prabowo
tingkat pengangguran: 51,5%
jurusan yang mempelajari perilaku manusia dalam konteks keluarga ini memiliki peluang kerja yang tidak sebanding dengan jumlah lulusannya.
kesimpulan
saat memilih jurusan, penting untuk mempertimbangkan minat, bakat, dan prospek karier di masa depan. 
pertimbangkan juga untuk mengasah keahlian tambahan di luar jurusan utama untuk meningkatkan daya saing di dunia kerja.***